Jaga Kedaulatan, 4.5 Miliar Rupiah Disebar ke Perbatasan dan Pulau Terluar Indonesia – Malaysia – Filipina

Senin, 31 Juli 2023 08:29 WITA

NEWSNUSANTARA.COM, TARAKAN – Menjaga kedaulatan di perbatasan dan pulau terluar Indonesia-Malaysia-Filipina selain keamanan, kedaulatan rupiah pun dipertaruhkan.

Pada tahun 2023 melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Utara (KpwBI) bekerjasama dengan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal XIII) Tarakan untuk menjangkau wilayah perbatasan dan pulau terluar menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Sidat.

Ekspedisi Rupiah 4.5 Miliar Diangkut Menggunakan KRI Sidat

Ekspedisi Rupiah Berdaulat membawa Rp 4.5 Miliar ke kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Lima titik kunjungan dalam kegiatan ini, yakni Pulau Bunyu, Pulau Sebatik, Teluk Sulaiman, Pulau Maratua dan Pulau Derawan.

Menurut Kepala KpwBI Kaltara, Wahyu Indra Sukma kegiatan ini sebagai salah satu upaya menjaga kedaulatan dan kondisi uang rupiah tetap layak edar.

Baca Juga  Kapolda Kaltim Gelar Anev Kamtibmas, Dihadiri PJU dan Kastwil Jajaran Polda Kaltim

“Setiap titiknya tidak dijatah berapa, kita sesuaikan saja. Karena ini sudah dilakukan selama beberapa tahun, sehingga data historisnya teman-temen serta assessment Insya Allah bisa mencukupi untuk kebutuhan di setiap pulau. Selain itu, penukaran rupiah di setiap pulau juga melihat situasi dan kondisinya,” ujarnya.

“Artinya kalau pecahan Rp 100 ribu mau ditukarkan pecahan kecil juga bisa, ini uang baru semua dan uang asli. Di setiap titik, kita lakukan selama 1 hari karena ada kegiatan lain di samping penukaran uang rupiah. Yaitu sosialisasi cinta, bangga, dan paham rupiah, serta pemberian bantuan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat,” tambahnya.

“Penggunaan Rupiah di perbatasan ini ada isu penggunaan mata uang asing, sehingga menjadi salah satu landasan kami untuk bekerjasama dengan TNI AL. Karena dengan kekuatan armada dan rutinitas operasi menjangkau pulau-pulau terluar, itu menjadi kenyamanan Bank Indonesia untuk bekerjasama sekaligus memiliki niat yang sama. Kalau TNI itu menjaga NKRI dengan ketahanan dan keamanan, kalau kami menjaga kedaulatan NKRI dengan penggunaan Rupiah,” bebernya.

Baca Juga  Pemerintah Berau Fokus pada Pengembangan Pariwisata yang Ramah Disabilitas

“Ekspedisi Rupiah berdaulat 2023 di seluruh Indonesia ada 3 tantangan. Pertama, kondisi geografis Indonesia yang 70 persen wilayahnya adalah laut, dan ada 17.500 pulau. Kondisi geografisnya sangat luas, sehingga tidak semua kondisi Rupiah layak edar”, tutupnya.

Komandan Lantamal XIII Tarakan, Laksamana Pertama TNI Deni Herman pun menjelaskan, ini merupakan bagian dari bentuk implemetasi dari kerjasama yang sudah dilaksanakan sejak 2012 sampai saat ini.

Baca Juga  Pupuk Merk Mutiara Palsu Beredar Di Berau

“Sehingga kita laksanakan apa yang sudah diprogramkan dalam bentuk Ekspedisi Rupiah Berdaulat, KRI yang digunakan kebetulan berada di wilayah Kaltara, atau memiliki home base di Lantamal XIII Tarakan ini yang melaksanakan kegiatan bersama BI. Jarak tempuh 5 titik kegiatan ini kurang lebih 503 Nautical Miles. Semua titik bisa disandari KRI sambil melihat situasi pasang surut yang ada di wilayah yang kita singgahi,” katanya.

Sejak 2012 hingga saat ini kedaulatan rupiah di perbatasan Indonesia-Malaysia-Filipina dan pulau terluar semakin banyak digunakan warga, meski tidak menutup kemungkinan masih ada dijumpai warga menggunakan mata uang asing untuk bertransaksi termasuk di pasar-pasar tradisional. (*)

 

Bagikan:
Berita Terkait