
NEWSNUSANTARA.COM, BERAU – Warga Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk Biduk hingga kini masih menunggu perbaikan jembatan yang roboh diterpa luapan air sungai akibat hujan deras pada, Jumat (3/5/2024). Kondisinya semakin parah karena luapan tersebut disertai sejumlah kayu yang hanyut terbawa arus.
Pelaksana Jabatan Kampung Teluk Sumbang, Bahri menyatakan, kerusakaan menyebabkan aktivitas warga di RT. 2 menjadi terhambat. Warga yang ingin menyeberangi sungai terpaksa harus menggunakan rakit seadanya. Dikatakannya, peristiwa ini sudah tiga kali terjadi.
“Sesuai dengan pengalaman, robohnya jembatan ini karena batang kayu yang hanyut menghantam pondasi kaki jembatan, ini kejadian yang ketiga kalinya terjadi,” ujarnya.
Pemerintah kampun telah menyampaikan kondisi tersebut kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Mereka berharap perbaikan segera dilakukan agar aktivitas warga tidak terhambat.
Dalam kunjungan kerja Biduk Biduk, Bupati Berau Sri Juniarsih yang menyempatkan untuk melihat kondisi jembatan yang roboh menyatakan, jika opsi paling kuat adalah peningkatan jalan masuk melalui jalan poros kampung yang hanya perlu dilakukan peningkatan dengan total sekitar 2 kilometer.
Opsi tersebut menjadi pilihan karena menurutnya, apabila dipaksakan dibangun jembatan berskala permanen maka usulan anggaran yang dikeluarkan akan sangat besar dan tidak bisa segera direalisasikan.
“Kalau kita bangun jembatan permanen, maka costnya bengkak, dan tidak bisa segera direalisasikan” terangnya.
Meski jalan tersebut diakui akan menempuh waktu lebih lama, karena memutar namun lebih mewakili untuk angkutan pertanian masyarakat di samping perbaikan jangan pendek jembatan rusak juga akan dilakukan.
“Hasil dari berembuk dengan msyarakat, mereka sepakat tidak masalah kalau ada akses baru,” pungkasnya.
Reporter: Miko Gusti