NEWSNUSANTARA.COM TANJUNG REDEB- Komisi II DPRD Berau bersama PLN UP3 Berau, PT IPB dan Setkab Pemkab Berau melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) di Sketariat DPRD Berau, Senin (13/3).
Banyak hal yang didiskusikan dalam RDP tersebut. Terutama mengenai status siaga listrik menjelang Ramadan dan lebaran Idulfitri. Apalagi, disampaikan pihak PLN UP3 Berau, saat ini sedang terjadi defisit listrik.

Itupun menjadi pembahasan panjang di RDP. Di rapat itu, Ketua Komisi Andi Amir pimpin RDP bersama Sekretaris Komisi II Atilagarnadi. Dalam penyampaian Andi Amir, dirinya ingin solusi dari PLN Berau dan IPB, Bagaimana caranya 4 kecamatan kota tidak byarpet lagi.
Sebab kata dia, banyak masyarkat mengeluh karena kondisi kerap matinya listrik dalam beberapa pekan terakhir. Untungnya, pihak PLN UP3 Berau dan IPB berkomitmen agar listrik di Berau dapat kembali normal.
Apalagi disampaikan pihak PLN, akan ada penambahan mesin sebesar 7 megawatt untuk menambah defisit listrik yang terjadi.
“Tadi kita sudah didengar komitmen mereka, bahwa menghadapi bulan Ramadan dan lebaran, sudah tidak ada masalah kelistrikan. Apalagi, ada tambahn mesin 7 megawatt yang akan didatangkan ke Berau untuk mengatasi defisit listrik,” katanya.
Namun kata dia, untuk memastikan listrik berjalan dengan lancar, pihaknya akan mengawasi prospek dari upaya PLN dan IPB. Apabila, dengan penambahan mesin tersebut pemadaman masih terap terjadi, tentu pihaknya akan kembali memanggil PLN dan IPB.
“Yang jelas, kami akan terus memantau kondisinya. Apabila masih tetap dilakukn pemadaman akan kami tindaklanjuti lagi, dengn memanggil mereka. Mengapa hal itu sampai terjadi,” jelasnya.

Sementara itu, Manager M Harryadi Poel mengakui, untuk saat ini kita lagi defisit energi. Saat ini, pihaknya sudah melakukan program jangka pendek, dan jangka menengah. Dan, sekarang adalah jangka menengah, yakni dengan penambahan 2 mesin berkapasitas 8 mega watt. Yang mana 7 mega watt didatangkan dari luar daerah, mesin 1 mega watt lainnya direlokasi dari Maratua.
“Untuk mesin dari Maratua, saat ini proses pemasangan di PLTD Sambaliung. Kenapa mesin di Maratua itu direlokasi, karena energi listrik di sana sedang surplus,” ungkapnya.
Adapun Direktur PT IPB, Najemuddin menjelaskan, terkait permasalahan listrik yang terjadi saat ini, pihaknya akan berusaha sesuai dengan jadwal yang ada, untuk menyelesaikan perbaikan boiler yang rusak.
“Menunggu alat dan proses instalasi saja lagi. Mungkin kita bisa selesai lebih cepat dari jadwal,” pungkasnya. (/ADV)
Reporter:Miko//Editor Edy