NEWSNUSANTARA -,MALANG– Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinkeswan) Kabupaten Malang segera salurkan bantuan berupa hewan ternak kepada kelompok peternak .
Bantuan ini Untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN).dan apabila penyaluran ternak ini segera di salurkan tentu membantu proses perekonomian masyarakat.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Nurcahyo mengatakan pemberian bantuan tersebut dilakukan untuk menggairahkan dan menstabilkan kembali perekonomian sektor peternakan akibat pandemi Covid-19,yang tengah melanda khususnya di Kabupaten Malang.
“Bantuan berupa hewan ternak itu di tujukan untuk kelompok peternak agar perputaran modaln serta perekonomian biasa normal kembali,” kata dia, Rabu (25/8/2021).
Menurut Nurcahyo bahwah bantuan yang diberikan itu secara bergulir. Hal ini dilakukan lantaran keterbatasan anggaran.
“Maka dari itu program PEN ini bertujuan untuk menstabilkan perputaran ekonomi peternak, maka kami berikan bantuan agar modal mereka berputar,untuk kelompok ternak sapi dibantu 5 ekor, kambing 11 ekor per kelompok ternak kambing,” terangnya.
Nurcahyo mengaku permintaan daging sapi saat ini mengalami penurunan dampak dari pandemi Covid-19 yang mengakibatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang sektor retribusi Rumah Potong Hewan (RPH) menjadi anjlok.
“Untuk trget PAD retribusi RPH 2021 dapat di bilang sebesar Rp 405 juta. Tapi, sampai sekarang untuk semester I itu realisasinya di kisaran Rp 110 juta,” bebernya.
Maka dari itu pihaknya telah mengusulkan agar dilakukan rasionalisasi sesuai dengan potensi yang ada saat ini.
“Kemarin kita minta didalam perubahan itu untuk bisa dirasionalisasi sesuai dengan potensi yang ada,” tegasnya.
Selain penurunan permintaan daging sapi di Kabupaten Malang, juga dikarenakan adanya kebijakan PPKM yang selalu diperpanjang.
“Dapat di bilang akibat PPKM, kebutuhan daging di hotel, warung dan lainnya banyak mengalami penurunan. Sehingga pembelian atau permintaan daging sapi di RPH kita menurun sekitar 50 persen,” ucapnya.Penurunan permintaan daging sapi tersebut juga berakibat pada rendahnya perputaran ekonomi kelompok ternak di Kabupaten Malang.
“Dulu waktu sebelum pandemi melanda ,rata rata minimal masih 70 persen, sekarang tinggal 40 sampai 50 persen. Jadi pemotongan di RPH menurun karena pasarnya menurun. ,” tandasnya.
(Hamzah).