NEWSNUSANTARA.COM,BONTANG – Idulfitri 1446 Hijriyah tahun ini menjadi momen istimewa bagi lebih dari 100 kepala keluarga di sembilan desa terpencil di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara). Selain merayakan kemenangan, mereka juga menyambut gembira hadirnya listrik PLN yang kini menerangi kehidupan mereka.
Di Kaltim, Desa Manubar dan Desa Manubar Dalam di Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, yang sebelumnya hanya mengandalkan pembangkit listrik desa dengan keterbatasan daya dan jam operasional, kini menikmati aliran listrik PLN. Hal serupa juga terjadi di Kaltara, di mana tujuh desa di Kecamatan Krayan Timur dan Krayan Barat merasakan manfaatnya. Desa-desa tersebut adalah Pa Raye (Krayan Timur), dan Long Mangan, Buduk Kubul, Pamulak, Long Puak, Painan, serta Long Kabid (Krayan Barat).

“Alhamdulillah, Ramadan dan Idulfitri tahun ini terasa sangat spesial. Dua desa kami akhirnya dapat menikmati listrik PLN. Ini membawa kebahagiaan luar biasa bagi warga,” ungkap Mulyadi, Camat Sandaran, Selasa (1/4/2025).
Senada dengan Mulyadi, Camat Krayan Barat, Dawat Udan, juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras PLN. “Perjuangan PLN tidak mudah. Kami sangat menghargai kerja keras ini,” ujarnya.
Werry Iswanto, Kepala Desa Long Puak, Kaltara, menambahkan, “Terima kasih PLN. Kini anak-anak saya bisa belajar dengan terang setiap malam, dan saya dapat bekerja lebih tenang. Listrik PLN ini pasti akan membantu perekonomian saya dan warga desa lainnya.”
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra), Maria G.I. Gunawan, menjelaskan keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi yang baik antara PLN dan Pemerintah Daerah (Pemda).
“Ini wujud nyata komitmen kami untuk menghadirkan energi berkeadilan. Dengan berkolaborasi bersama pemangku kepentingan, kami akan terus berupaya menghadirkan listrik hingga ke daerah-daerah terpencil, termasuk wilayah perbatasan,” jelas Maria. PLN berharap kehadiran listrik akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun pengembangan ekonomi.(*)