Newsnusantara,Denpasar – Di tengah masa pandemi Covid-19, Bali mampu melakukan ekspor 12 ton biji kakao yang merupakan produk lokal ke mancanegara.
“Produk biji kakao fermentasi organik asal Jembrana yang mampu menembus pasar luar negeri hingga ke Belanda ini menunjukkan produk-produk pertanian Bali memiliki daya saing dengan produk negara lain yang diharapkan dapat dikembangkan guna menunjang sektor pariwisata yang terpuruk seperti saat ini,” ungkap Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat menghadiri acara Pelepasan Ekspor Perdana Biji Kakao oleh IKM Kertha Semaya Samania secara virtual di ruang kerjanya, Senin (19/10/2020).
Seperti dikutip perspectivesnews.com anggota grup siberindo.co, Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan ekspor tersebut yang diharapkan menjadi cerminan dan pemacu sektor pertanian Bali bisa bangkit dan berkembang lebih maju dan bisa terus meningkatkan ekspor produk serupa maupun produk pertanian lainnya yang memiliki kualitas unggul.
“Ke depan, sektor pertanian harus dibangun dengan baik, menggali lebih dalam potensi yang ada, sehingga pertanian Bali maju, dan Bali pun tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata. Disamping juga dalam mewujudkan ketahanan pangan masyarakat Bali,” tegas Cok Ace.
Pertanian pun diharapkan menjadi sektor yang menjanjikan dan mampu memberikan penghidupan bagi para pelakunya, sehingga minat masyarakat menjadi petani pun meningkat.
“Pertanian yang maju adalah pertanian yang memberi nilai lebih, para petani memperoleh pendapatan yang lebih baik, sehingga animo untuk mengolah lahannnya pun meningkat,” pungkasnya.
Disisi lain, Kepala Kantor Bea Cukai Denpasar Kusuma Santi menyatakan produk pertanian Bali sangat diminati, salah satunya kakao yang bijinya bernilai sangat tinggi. Untuk itulah Bea Cukai ikut mendorong peningkatan budaya kakao, terutama dalam kaitan ekspor yang bisa memberikan pendapatan bagi negara. (ari/perspectivesnews.com)