Newsnusantara,Gorontalo-Sekitar 78 unit alat berat yang masih aktif beroperasi di lokasi tambang emas ilegal di Botudulanga Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato.
Semua alat berat yang di duga menambang ilegal tersebut masing masing alat bukan beroperasi satu tempat.kata Bahari,” 20 unit beroperasi di perbatasan Desa Hutamouti dan Desa Karya Baru, Kecamatan Dengilo tepat di daerah aliran sungai dan tidak jauh dari kantor Camat Dengilo.Sebanyak 58 alat berat lainnya beroperasi ilegal di lokasi pertambangan.

“Semuanya sudah ditangani pihak Polda Gorontalo melalui Karo Ops melalui imbauan untuk menurunkan alat berat. Namanya alat berat tidak bisa beroperasi di sana,” kata Bahari seperti dilansir gorontalo.siberindo.co
Pemerintah Kabupaten Pohuwato segera menertibkan alat berat yang beroperasi di lokasi tambang emas ilegal.Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pohuwatu, Bahari Gobel, tercatat ada sekitar 78 unit alat berat yang aktif beroperasi.
Bahari menjelaskan, pemerintah daerah akan mengatur pertambangan agar ramah lingkungan dengan memperhatikan dampak lingkungan kedepan. Hal ini telah menjadi perhatian khusus dari pemerintah daerah sehingga alat berat yang sedang beroperasi akan ditertibkan.“Dari sisi lingkungan memang sudah merusak lingkungan, sisi lain juga masyarakat butuh pengahasilan. Jadi disitu itu, pertambangan jalan terus, yang akan diatur itu masalah alat berat kalo dibiarkan akan lebih rusak lagi. kalopun dialihkan jadi wilayah pertambangan rakyat (WPR) itu juga diatur dan tidak dibenarkan menggunakan alat berat, kita mempertimbangkan dampaknya. Diibaratkan masih seribu tahun kita kerja ini tambang tapi habis dalam 10 tahun selesai,” lanjut Bahari.Di tempat terpisah, Fauzan Azim, salah satu pemerhati lingkungan, mengakui keadaan ini diperhadapkan dengan kondisi serba salah. Satu sisi sebagian besar masyarakat telah bergantung pada hasil pertambangan, di sisi lain pemerintah memikirkan dampak lingkungan yang semakin hari kian rusak.“Serba salah ini, kasian juga kan ribuan orang yang bergantung di tambang, di lain sisi lingkungan perlu dijaga,” kata Fauzan Azim. (nal)