NEWSNUSANTARA.COM, TARAKAN – Disebut kejahatan demokrasi, Kepala Bawaslu, Suriani, berharap dapat menumbuhkan slogan luberjurdil di lapisan masyarakat sehingga memperoleh pemimpin yang berkualitas demi kemajuan provinsi Kalimantan Utara di era kepemimpinan 2024 mendatang dari pelaksanaan pemilu dan pilkada nantinya.
“Kita akan melaksanakan pemilu dan pilkada serentak di tahun 2024, mari kita sama-sama kawal pelaksanaan demokrasi ini secara langsung, jujur dan adil, secara bebas tanpa adanya tekanan dari pihak manapun, tanpa intimidasi. Jadi slogan luberjurdil itu memang harus tumbuh dari masyarakat bahwa kita ingin menghasilkan pemimpin yang berkualitas demi majunya provinsi Kaltara tercinta.” Terangnya saat dijumpai Newsnusantara saat melakukan rapat koordinasi di salah satu hotel Tarakan, Rabu (6/7/22).
Adapun yang menjadi stressing Bawaslu, memilih motivasi masyarakat sebagai titik sentuh terampuh melalui edukasi dan sosialisasi dari tingkat bawah terkait hak politik tanpa rentet ongkos politik yang selama ini biasa terjadi.
“Edukasi ini yang kita lakukan secara masif kita berharap kesadaran politik masyarakat semakin terbangun sehingga menghasilkan pemimpin – pemimpin yang tentunya berkualitas murni tanpa melakukan politik- politik praktis,” katanya.
Mengingat kasus Pilkada yang sebelumnya terjadi, pihaknya yakni Bawaslu, sempat memperoses hukuman bagi partai politik, yang dalam hal ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi di masa yang akan datang.
“Kita sampai ada pidana terkait politik uang. Kita ditahun pilkada kemarin ada sekitar 93 kasus tapi tidak semua pidana yah, semua diproses. Ada pidana, ada administrasi, ada etik, kemudian juga ada pelanggaran hukum lainnya,” ujarnya.
“Kita berharap memang kepada masyarakat bahwa suara mereka suara emas. Suara mereka tidak bisa terbeli Dengan hanya uang, karena suara emas adalah suara berharga,” tutupnya. (Putri)