Dinas Perikanan Pantau Pengiriman Ikan Kerapu ke Hongkong

PANTAU : Dinas Perikanan memantau langsung aktivitas pengiriman ikan kerapu hidup ke Hongkong.
NEWSNUSANTA.COM,TANJUNG REDEB – Dinas Perikanan Kabupaten Berau memantau langsung pengiriman ikan kerapu sebanyak 15 ton ke Hongkong. Ikan kerapu yang dikirim ini merupakan hasil tangkapan dari nelayan di beberapa kecamatan yang telah dikumpulkan sebelumnya.
Disampaikan Kepala Dinas Perikanan Berau, Tentram Rahayu, rencana pengiriman ini sebelumnya telah diinformasikan ke Dinas Perikanan. Meskipun masih dalam masa Pandemi covid-19, namun pengiriman tetap berlangsung. “Memang kita berharap agar pengiriman ini bisa terlaksana. Karena nelayan sudah mengumpulkan hasil tangkapannya. Dan ini sangat membantu bagi para nelayan kita di masa yang sulit saat ini,” jelasnya.
Dijelaskan bahwa sejak terjadinya Pandemi covid-19 ini, berdampak pada aktivitas nelayan, hasil penjualan menurun diikuti dengan penangkapan ikan juga. Hal ini lah yang membuat para nelayan mengalami penurunan pendapatan. Dengan adanya aktivitas ekspor ikan kerapu hidup ini, diharapkan bisa memberikan gairah kembali kepada para nelayan. “Kita berharap Pandemi ini cepat berlalu sehingga nelayan di sini bisa kembali melaut lagi sebagai mata pencaharian utamanya,” harapnya.
Dengan pengiriman yang cukup besar ini, Tentram mengatakan bahwa potensi perikanan di Berau masih sangat besar. Tentu kedepannya pemerintah akan terus memaksimalkan potensi ini sebagai sektor yang akan mendukung pendapatan daerah. “Walaupun sektor kelautan ini kewenangan sudah di provinsi tapi untuk perikanan bisa kita maksimalkan lagi, seperti budidaya perikanan yang masih perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, kapal dengan nama lambung MV Cheung Chun Wah, Chan Lai Kuen dengan bendera Hong Kong, tiba di Maratua pada Rabu (29/4) lalu. Saat tiba di Maratua langsung dilakukan pemeriksaan klinis terhadap kapal dan awak kapal oleh tim medis Kantor Kesehatan Pelabuhan Berau. Setelah melalui proses pemeriksaan kesehatan, baru dilakukan pemeriksaan oleh tim pengawas perikanan, karantina ikan, dan bea cukai.
Usai menjalani pemeriksaan sesuai protokoler kesehatan, kapal tersebut langsung melakukan pemuatan dari keramba pembudidaya ikan, Kamis (30/4). Dengan muatan sebanyak 15 ton, kapal tersebut langsung bergerak menuju Hong Kong sekitar pukul 18.00 Wita, Kamis. Untuk nilainya, sebanyak 15 ton sekitar Rp 1,8 miliar.  (Hms5)