MASIH DIDATA : Bansos tahap kedua untuk para pelaku UMKM masih sedang proses validasi data di Diskoperindag.
NEWSNUSANTARA-TANJUNG REDEB – Bantuan sosial (Bansos) tahap kedua untuk sektor UMKM masih dalam proses pendataan. Saat ini Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) masih melakukan validasi data penerima. Sehingga penerima nantinya bisa lebih tepat sasaran.
Disampaikan Kepala Diskoperindag Berau, Wiyati, pada tahap pertama lalu masih banyak terjadinya kesalahan. Namun di tahap kedua ini telah disusun petunjuk teknis (Juknis) yang akan menerima bantuan. Dalam juknis tersebut telah diatur persyaratan yang berhak menerima, salah satunya yang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar akibat dampak covid-19. “Setelah kita validasi ditemukan bahwa ada UMKM yang terdampak, tapi usahanya tidak hanya satu tapi ada usaha lain yang masih tetap jalan. Jadi ini yang dutujukan yang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar akibat usahanya tidak jalan sama sekali,” jelasnya.
Saat ini masih ada dua kecamatan lagi, yaitu Maratua dan Talisayan yang sedang divalidasi. Dengan bantuan pihak kecamatan dan aparatur kampung setempat untuk melengkapi data yang diperlukan sesuai dengan juknis. “Kita harap bisa secepatnya selesai validasi data ini. Setelah semuanya rampung, maka dibuatkan surat keputusan (SK) sebagai dasar hukumnya untuk pemberian bantuan,” imbuhnya.
Bantuan yang diberikan pada tahap kedua ini dikatakan Wiyati akan ada perbedaan penerima. Untuk total penerima bantuan yang diusulkan sebanyak 1200. Sementara nilai yang akan diberikan yaitu Rp 600 ribu. “Pada tahap kedua ini akan diberikan sekaligus dua kali. Jika dia tidak dapat pada tahap pertama akan diberikan lagi yaitu senilai Rp 750 ribu. Sehingga total diterima dua, Rp 750 ribu dan Rp 600 ribu. Pertimbangan kita karena dia ini tidak terdata di RT sebelumnya, karna dari RT menunggu Diskoperindag mendata. Karena saling menunggu ini, jadi tidak sempat terdata sementara bantuan telah diberikan. Oleh karena itu, ditahap kedua nanti akan diberikan dua kali,” tegasnya.
Dengan bantuan yang diberikan ini diharapkan bisa membantu para UMKM untuk memenuhi kebutuhan hidupnya khususnya kebutuhan dasar selama masa pandemi. Dimana sektor perekonomian masih belum terlalu stabil. “Sekarang sudah mulai dibuka lagi untuk berjualan, tapi pendapatannya masih tidak normal. Bantuan ini kita harap bisa menolong mereka ditengah perekonomian lesu, hingga akhirnya berjalan normal lagi,” pungkasnya.