
NEWSNUSANTARA.COM, TANJUNG REDEB – Tambahan ruang rawat inap di RSUD Pratama Talisayan menjadi perhatian pemerintah daerah Berau dan rencananya akan segera direalisasi melalui Anggaran Belanja Tambahan 2024. Rencana ini mendapat respon positif dari Anggota DPRD Berau, Ratna Kalalembang, Selasa (21/5/2024).
Dukungan tersebut setelah Ratna mengetahui jika RSUD di pesisir Berau tersebut kerap menangani pasien di lorong rumah sakit lantaran ruang rawat inap yang melebihi kapasitas. Ditambah layanan kesehatan itu, merupakan andalan warga Tabalar hingga Biduk-Biduk untuk mendapatkan penanganan secara intensif.
“RSUD Talisayan itu tempat rujukan masyarakat di lima kecamatan di pesisir. Jadi pemerintah harus mensupport anggaran untuk pembangunan disana,” katanya.
Layanan kesehatan di pesisir Berau tersebut kata dia, memang perlu mendapatkan perhatian karena salah satu akses terdekat warga untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih memadai sebelum dirujuk ke RSUD dr. Abdul Rivai di Tanjung Redeb yang tentu memakan waktu dan biaya.
Sehingganya, kata Ratna, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait perlu memperhatikan hal tersebut sebagai upaya evaluasi guna pembenahan, baik dari fasilitas maupun sumber daya manusianya. Sehingga dapat menciptakan layanan rumah sakit yang lebih baik.
“OPD juga harus membenahi segala sesuatunya. Baik itu tenaga medis, peralatan dan gedungnya,” tegasnya.
Dalam hal ini juga, politisi Golkar itu menegaskan, instansi yang berwenang menangani rumah sakit juga perlu memperhatikan apabila melakukan penganggaran dalam pembelian alat medis.
Hal tersebut lantaran dirinya sempat mendapat kabar bahwa alat yang didatangkan ke RSUD Talisayan tidak bisa digunakan secara maksimal. Sehingga, menurutnya hal tersebut hanya membuang-membuang anggaran.
“Makanya sebelum kita membangun itu perlu perencanaan yang matang. Itu kan ada denahnya, jadi harus sesuai dengan spesifikasi,” sambungnya.
Ia berharap, ke depan RSUD Talisayan bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah, khususnya OPD terkait guna membangun dunia kesehatan dengan jangka panjang.
“Harapan saya menuju tahun 2025 masyarakat Kabupaten Berau tidak ada lagi masyarakat Berau yang terkendala untuk pemenuhan fasilitas kesehatannya,” tandas Ratna.
Reporter: Miko Gusti