
NEWSNUSANTARA.COM, TANJUNG REDEB – Dinas Kesehatan Kabupaten Berau menegaskan, jumlah penderita malaria semakin meningkat. Kondisi ini menyebabkan Dinas Kesehatan meningkatkan kewaspadaan. Bahkan dari catatan, peningkatan terjadi selama kurun waktu tiga tahun sejak 2021, Senin (13/11/2023). .
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Berau, Garna Sudarsono menyebut, peningkatan jumlah pasien malaria tahun 2023 sangat tinggi, hingga November ini jumlah pasien malaria sudah 507 orang. Jika dibanding 2021 hanya 24 kasus, tahun 2022 meningkat menjadi 278 kasus.
“Mulai naik pesatnya itu sejak tahun lalu, yaitu pada tahun 2022 naik 100 persen menjadi 278 angka kasus malaria, rata-rata di perkampungan,” ujarnya.
Garna mengakui, rata-rata penularan terjadi pada masyarakat perkampungan yang banyak beraktivitas di sekitar hutan, seperti halnya Kampung Batu Putih dan Long La’ai, Kecamatan Segah ytang terkomfirmasi oleh puskesmas setempat sudah 92 kasus.
Parahnya lagi, peningkatan bukan hanya terjadi di dua kampung tersebut, melainkan juga meningkat di wilayah perkotaan dan beberapa kecamatan lain.
Dengan meningkatnya angka kasus malaria ini, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan gencar melakukan sosialisasi termasuk pemberian obat-obatan dan langkah pencegahan lainnya.
“Selain itu juga kita ada pemberian kelambu, jadi untuk masyarakat yang beraktivitas di hutan sebelum atau setelah dari hutan akan kami cek kembali memastikan bahwa tidak ada terpapar penyakit malaria, jika mereka terpapar, akan kami berikan obat dan disarankan untuk di rumah saja, dan mengurangi kontak fisik,” tutupnya.
Reporter: Miko