Masa Kampanye Pilkada, Jangan Pilih Paslon Langgar Protokol Kesehatan

 

 

 

KPU Jelaskan Metode Pilkada New Normal: Pencoblosan hingga Kampanye -  kumparan.com

Newsnusantara,Banjarmasin Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Provinsi Kalimantan Selatan, Winardi Sethiono menginginkan pada masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020, masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial (medsos).

Pasalnya, sejak ditetapkan sampai enam hari masa kampanye pasangan calon Kepala Daerah di Kalsel, hampir setiap menit dan hari beredar di media sosial berbagai tayangan masing-masing tim pemenangan maupun masyarakat yang dianggap tidak layak ditayangkan.

Winardi Sethiono, mengatakan, dalam masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020, tentunya masing-masing relawan dan pendukung ingin memenangkan calon-calon dukungan mereka.

Jadi berbagai cara dilakukan baik itu secara bersih maupun tidak atau biasa disebut black campaign itu sebenarnya lumrah saja dan sangat sulit ditegurnya, akan tetapi sebaiknya mencoba dan belajar berjiwa besar tentunya bersaing secara sehat.

“Karena kedepannya kita tidak mungkin memenuhi kehidupan-kehidupan seperti ini, pasti ada perubahan yang tentunya kita sebagai warga Kota Banjarmasin ini sebagai warga yang cerdas tidak perlu memikirkan menjatuhkan orang bersainglah secara sehat, dan bijak dalam menggunakan medsos. Paslon calon kepala daerah lebih baik adu program daripada adu kekurangan paslon lain,” ujar Winardi di Banjarmasin, Jumat (2/10/2020).

Bukankah masyarakat bisa melihat kemampuan dan prestasi paslon, kalau melihat semua paslon bagus dan berprestasi tapi tentunya ada menurut diri pribadi yang cocok dan tidak.

“ Saya menekankan kita memilin paslon lebih baik menilai integritasnya, kepribadian dan kesuksesan yang telah dicapai paslon tersebut,” jelasnya.

Pilkada saat ini menghadapi kendala yang sangat krusial, terutama masalah pandemi Covid-19 dan ini merupakan bagaikan buah simalakama kalau dimundurkan terkait dengan banyak orang yang sudah menagjukan pengunduran dirinya baik itu dari legislatif maupun ASN.

“ Kita akan menghadapi stagnan dalam pemerintahan karena di pimpin oleh Plt, jadi mau tidak mau Pilkada kali ini berhadapan dengan Covid-19 perlu dibijaksanai datang ke TPS, jangan bergerombol, sebelum berangkat cuci tangan, pulang keruamh cuci tangan lagi dan tetap memakai masker,” tambahnya.

Winardi menambahkan, jangan juga sebagai warga takut karena Covid-19 tidak mencoblos. Dan lagi bagi ASN sesuai undang-undang harus bersikap netral jangan nanti ikut kekiri dan kenanan itu suatu pembelajaran kurang baik terhadap masyarakat. “Petahana harus legowo jangan menurunkan ASN,” imbuhnya.