NEWSNUSANTARA.COM, TABALAR – Masyarakat di Kampung Tabalar Ulu hingga kini masih terkendala untuk memenuhi pasokan air bersih. Sumber air yang dimanfaatkan berasal dari sungai dan sebagian lainnya membeli air tandon, Kamis (23/5/2024).
Sejatinya, instalasi pengolahan air (IPA) bersih milik pemerintah daerah di Kampung Tabalar Ulu sudah selesai dikerjakan tahun 2020, namun belum difungsikan secara maksimal.
Teklin warga setempat mengaku, air sungai yang mereka manfaatkan lokasi berada jauh dari tempat tinggal yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan termasuk memasak. Warga kian berharap IPA yang tersedia bisa dioperasikan, agar mereka tidak lagi kesulitan air bersih.
“Instalasi air memang sudah ada lama di kampung kami tapi sudah lama tidak beroperasi kembali, kalau yang rumahnya dekat sungai mudah saja mendapatkan air, tapi kalau yang rumahnya jauh itu yang cukup berat,” katanya.
Kendati demikian, dirinya sempat mendengar jika perbaikan instalasi dalam waktu dekat akan dilaksanakan pemerintah. Hanya saja dirinya belum tahu pasti kapan kegiatan akan berlangsung.
“Kalau dengar-dengar beritanya memang sempat mau diperbaiki tapi sampai sekarang belum terlihat pengerjaannya,” ujar Teklin.
Menjawab tanda tanya warga, Wakil Bupati Berau Gamalis menyebut, instalasi air di Kampung Tabalar Ulu sebelumnya pernah berfungsi namun karena sumber airnya tidak stabil maka operasional intek berjalan tidak normal pula.
Dikatakan Gamalis, apabila musim hujan maka bahan baku akan meluap secara luas sebaliknya memasuki musim kemarau sumber air akan mengering.
“Sehingga ketika mengering disitulah sumber air tidak pernah sampai ke rumah-rumah warga, sehingga fasilitas air tersebut tidak dapat digunakan dengan baik,” katanya.
Dari hasil monitoring di lapangan Gamalis, menurut pengakuan kepala kampung ada dua sumber mata air yang dapat dijadikan solusi agar intek kembali dapat dimanfaatkan. Dengan cara menyedot air dari sumber mata air yang dimaksud hingga dapat mengaliri ke keran-keran rumah warga.
“Insya Allah kita akan mengambil solusi tersebut, namun akan kita kaji kembali mudah-mudahan di 2024 di perubahan kita lakukan kembali perencanaannya dan 2025 fisiknya sudah bisa dijalankan,” pungkasnya.
Reporter: Miko Gusti