NEWSNUSANATARA.COM,BALIKPAPAN – Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) masih menjadi ancaman nyata bagi generasi muda. Tanpa pemahaman yang tepat, risiko penularan semakin meningkat, yang dapat mengancam kesehatan serta masa depan mereka.
Menyadari urgensi ini, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) menggelar sosialisasi HIV/AIDS di Aula SMA Negeri 8 Balikpapan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025, yang diselenggarakan belum lama ini. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada siswa mengenai bahaya HIV/AIDS, cara penularan, gejala, serta langkah-langkah pencegahan agar mereka dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar mereka.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Kurniawan, VP System Completion PT KPB, dan dihadiri oleh perwakilan manajemen dan pekerja PT KPB, Kepala Sekolah beserta jajaran guru, serta 80 siswa dari kelas 10 hingga 12, termasuk perwakilan OSIS, UKS, dan PMR.

Ali Arham, Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Balikpapan, dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya sosialisasi kesehatan ini dalam membentuk kebiasaan baik pada siswa. “Pendidikan kesehatan sangat penting untuk membangun kesadaran dan perilaku yang bertanggung jawab. Ini sejalan dengan program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang menanamkan nilai-nilai positif sejak dini,” ujar Ali.
HIV/AIDS, yang sering kali disalahpahami, dapat menimbulkan stigma sosial yang berdampak negatif bagi penderitanya. Dalam sesi edukasi interaktif, dr. Clara Vania Ginting, dokter umum PT KPB, mengajak siswa untuk memahami fakta medis mengenai HIV/AIDS dan membongkar mitos yang beredar di masyarakat. “HIV ini bukan hanya sekadar penyakit, tetapi juga tantangan sosial yang harus kita hadapi bersama dengan pengetahuan dan kesadaran yang benar,” ujarnya.
VP Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah atas sambutannya dan memberikan motivasi kepada para siswa. “Kami (KPB) hidup bertetangga dengan adik-adik semua. Kilang terbesar di Indonesia nanti akan berada di Balikpapan, dan kami ingin melihat generasi muda di kota ini tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, berdaya, dan tidak menutup kemungkinan berkarya di KPB,” ujar Asep.
Sebagai pengelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe, PT KPB berkomitmen tidak hanya dalam mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan. Langkah ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam swasembada energi serta pengembangan SDM berkualitas di Indonesia.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan generasi muda dapat lebih memahami HIV/AIDS dan berperan aktif dalam pencegahannya, serta mendukung terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan terbuka di masa depan.Reporter:Hendra//Editor:Edy