
NEWSNUSANTARA.COM – MALANG – Tradisi wisata liburan saat lebaran Memang sudah membudaya di kalangan wisata, baik wisata lokal maupun interlokal, diantaranya berkunjung ke wilayah wisata di Kabupaten Malang.
Peningkatan daripada pengunjung wisata tersebut sudah mulai terlihat selama sepekan terakhir pada momen libur Lebaran Idul Fitri 1443 H tahun 2022 ini.
Berdasarlan pantauan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, bahwah peningkatan arus wisatawan tersebut di tandai dari permintaan tiket perforasi dari sejumlah tempat wisata. Karena tiket yang sebelumnya diberikan, sudah habis terjual.
“Pengelola di beberapa lokasi (wisata) itu sudah minta (tiket perforasi) lagi. kesimpulannya, bahwah tempat wisata saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat , cetak (tiket) lima ribu atau sepuluh ribu itu kurang,” ujar Plt Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Made Arya Wedantara.
Adapun tempat wisata yang meminta tambahan tiket perforasi antara lain ,di Bumi Perkemahan Desa Selorejo Kecamatan Dau, Pantai Balekambang dan beberapa pantai lainnya.¹
“Itu berarti kemungkinan kunjungan wisatawan sampai akhir pekan ini, mengalami peningkatan fan berarti bisa sampai dua kali lipat dari yang diperkirakan,” terang Made.
Menyikapi perihal ini , Pihaknya masih menginventarisir permintaan susulan tiket perforasi oleh sejumlah pengelola tempat wisata.
Dari permintaan yang hingga saat ini masuk, rata-rata setiap pengelola wisata meminta tambahan tiket perforasi dengan jumlah yang sama dengan yang telah diterima sebelumnya.
“Untuk permintaan tambahan ata-rata sih seratus persen ya permintaan susulannya,” imbuh Made.
Peningkatan kunjungan wisatawan yang cukup tinggi terjadi di Pantai Balekambang. Dari catatannya, sebelum momen Hari Raya Idul Fitri 1443 H, pihak pengelola wisata Pantai Balekambang telah meminta tiket perforasi sebanyak 11 bendel.
Lelaki Asal Pulau Dewata ini menyebut, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan seperti yang terjadi pada momen libur Lebaran kali ini kurang diprediksi oleh Disparbud. Pasalnya, selama dua tahun terakhir sejak tahun 2020, dengan kondisi yang cenderung masih dalam pandemi Covid-19, kunjungan wisatatawan menurutnya tidak setinggi saat ini. (Hmz).