NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB- Pemkab Berau turut hadir dalam pembahasan harga tiket di Bandar Udara Kalimarau, Jumat (28/7/2023) di kantor Kepala UPBU Kalimarau.
Dihadiri Assisten I Setkab Berau, Hendratno dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, Andi Marawangeng, rapat berjalan lancar.
Hendratno menyampaikan, dalam tajuk pembahasan itu lebih banyak mencari solusi. Yang mana harga tiket masih cukup tinggi. Bahkan, hal itu mengundang aksi mahasiswa Berau di depan Gedung Gubernur Kaltim.
Dalam pertemuan itu, juga dipaparkan beberapa variabel penyebab mengapa harga itu mahal. Dari kesimpulan itu kata dia, memang harus mendatangkan pesawat berbadan besar (narrow body).
Apalagi informasinya, juga akan ada penambahan 2 pesawat juga. Meskipun masih baling-baling, itu sudah menjadi bagian dari upaya untuk menekan harga tiket.
“Kemudian dari pihak bandara juga mendatangkan pesawat cargo cardic dan Gapura. ini menjadi inovasi yang direspon oleh Direktur Angkutan Udara. Kami dukung,” jelasnya, Senin (31/7/2023).
Namun di sisi lain, pembahasan itu tidak akan selesai di sana saja. Pasalnya kedepan, akan ada pembahasan lanjutan di tingkat Kementerian mengenai harga tiket. Dan itu rencananya, akan dihadiri kepala daerah Kbupaten Berau secara langsung.
Upaya pemerintah dalm hal ini, lanjut Hendratno, akan membuat gerakn sinergi dengan semua unit di Berau.
“Apalagi jika berhasil jet bisa dimasukkan ke Berau, kita bisa menjaminkan memenuhi layanannya. Jangan sampai, pesawatnya sudah datang, kita tidak bisa memaksimalkannya,” ujarnya.
Memang diakuinya, kebijakan tersebut sangat rumit. Namun, pihaknya dalam waktu dekat, akan melihat sejauh efektivitas kedatangan pesawat-pesawat tersebut dalam menekan harga tiket.
“Kami dukung, inovasi yang dilakukan oleh pihak UPBU. Terkait jaminan itu, nanti akn kami bahas dalam diskusi lanjutan dengan semua pihak baik OPD, Forkopimda, maupun dengan pihak swasta. Agar kedatangan pesawat ini dapat dimaksimalkan,” jelasnya
Sementara mengenai respon mahasiswa di Samarinda, beberapa haru lalu yang menurtnya, hal itu wajar. Dan menurtnya mewakili kita sebagai masyarat di Kabupaten Berau. Apalagi perbandingan harga tiket Berau-Balikpapan, dan Balikpapan-Jakarta jauh lebih murah Balikpapan-Jakarta.
“Saya kira tidak masalah, dan itu mewakili kita sebagai masyarakat. Yang penting selama tidak berbuat anarkis,” terangnya.
Sementara Kepala UPBU Kalimarau, Ferdinan Nurdin menyampaikan, sebagai pemilik otoritas pengelolaan Bandara Kalimarau, dia telah memiliki formula untuk menekan harga tiket.
Adapun alternatif paling mujarab kata dia, dengan mendatangkan pesawat narrow body alias berbadan besar kapasitas 180 penumpang untuk mendarat.
“Solusinya itu, mendatangkan pesawat berbadan besar. Biaya lebih murah, karena operasional dan angkutannya bisa lebih banyak dan biaya penerbangan bisa lebih hemat,” jelasnya.
Oleh karena itu, dia meminta kepada masyarakat untuk dapat menanti bersama kedatangan pesawat narrow body ke Berau. Pihaknya telah melayangkan surat ke 10 maskapai penerbangan di Indonesia, untuk mendaratkan pesawatnya di Bumi Batiwakkal.
“Kami optimis pesawat badan besar datang ke Berau. Sekarang kami butuh kolaborasi antara pemerintah, maskapai, swasta, dan seluruh masyarakat Berau,” ujarnya.
Sebagai informasi, Ferdinan bakal melakukan lawatan ke Jakarta bersama dengan Pemkab Berau pada Agustus mendatang. Untuk melakukan lobi langsung ke pihak maskapai agar mendaratkan pesawat narrow body ke Bumi Batiwakkal.
“Doakan ini lancar dan hasilnya bisa dirasakan masyarakat Berau,” jelasnya.
Adapun kesiapan bandara Kalimarau didarati oleh pesawat narrow body, dalam menekan harga tiket semakin dimaksimalkan.
Terutama dalam mendukung kesiapan pesawat didarat seperti GPU dan peralatan Gse lainnya. Tidak ketinggalan AC portable/standing yang siap memastikan kenyamanan pengguna jasa penerbangan di ruang tunggu keberangkatan yang representatif untuk warga Berau.
Tidak mau ketinggalan juga, wacana penerbangan kargo dengan Bae146 (British Aerospace) oleh Cardig Air Service, jug akan mendukung perekonomian Berau. Terutama pada pergerakan barang dan kargo, baik datang maupun keluar yang memerlukan akses cepat.
“Seperti marine product, spare part perusahaan, dan kebutuhan masyarakat Berau lainnya,” katanya.
Dan satu lagi, yang paling dibanggakan kata Ferdinan, adalah, wacana kerjasama untuk memfasilitasi kebutuhan medivac, Joy flight, survei dan Charter lainnya dgn helycopter oleh WhiteSky Aviation.
Di harapkannya, semua dapat terealisasi di bulan Agustus. Dukungan serta komitmen semua pihak memperlancar rencana besar ini.
“Kami sebenarnya terus berupaya. Kami komitmen, agenda itu masuk dalam program 100 hari kerja saya,” pungkasnya. (ADV)
Reporter:Miko//Editor:Edy
