NEWSNUSANTARA.COM, TANJUNG REDEB – Wakil Ketua I DPRD Berau Syarifatul Syadiah mendorong pemerintah daerah agar lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada dunia pendidikan khususnya para guru termasuk kuantitas. Mengingat saat ini Berau diprediksi mengalami defisit guru, Kamis (4/5/2023).
Dari kacamata Dinas Pendidikan, yang paling rentan terjadinya defisit guru adalah daerah pelosok yang jauh dari pusat kota. Oleh karena itu, politisi Golkar tersebut meminta agar kondisi tersebut menjadi perhatian serius pemerintah agar infrastruktur daerah melalui bidang pendidikan bisa terlengkapi dengan baik.
Karena melalui perkembangan zaman pula, kata Sari SDM yang ada pun mampu bersaing agar tidak tertinggal. Karena ia menganggap, maju tidaknya suatu daerah sangat bergantung dari kualitas guru-guru.
“Bagaimana pendidikan bisa baik, kalau para pendidik atau pengajar tidak ditingkatkan kualitasnya dan bisa menyamai daerah-daerah lain yang lebih maju, harapan kami ini disupport,” jelasnya.
Lanjutnya, hal tersebut dapat terwujud karena bisa sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam membelanjakan anggaran. Yang dimana 20 persen dari total anggaran tersebut sebagian peruntukkan untuk dunia pendidikan.
“Nah harapan kami ini bisa tercapai dan hasilnya bisa kita rasakan, jangan sampai ada membelanjakan anggaran untuk pendidikan tapi tidak jelas memanfaatannya,” jelasnya.
“Oleh karena itu pula, kami dari lembaga legislatif juga ikut memantau penggunaan anggaran untuk dunia pendidikan ini jangan sampai kurang dari 20 persen,” tambahnya.
Cara yang paling bermanfaat untuk meningkatkan SDM tenaga pendidik, bagi Sari salah satunya bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan sertifikasi bagi guru pada semua tingkatan sekaolah.
“Diberi kesempatan untuk belajar lagi misalnya,” imbuhnya.
Sementara itu, dari segi kuantitas yang juga dinilai Dinas Pendidikan para guru-guru juga mengalami ancaman defisit khususnya pada daerah pelosok, maka untuk itu dirinya pun berharap melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bisa menjadi salah satu solusi.
“Ada sekitar seribuan lebih, nah dari jumlah tersebut kita harapkan SDM bisa dibagi merata, tak hanya di wilayah perkotaan tapi juga kampung-kampung,” tandasnya. (ADV)
Reporter:Miko//Editor:Edi