Wamen PPPA Veronika Tan Hadiri HUT ke-50 IWAPI: Dorong Perempuan Pengusaha MakinBerdaya

Senin, 10 Februari 2025 01:49 WITA
Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) merayakan HUT ke-50 dengan tema "Konsisten dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Inovatif, Inklusif, Kolaboratif Menuju Indonesia Emas
Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) merayakan HUT ke-50 dengan tema "Konsisten dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Inovatif, Inklusif, Kolaboratif Menuju Indonesia Emas


NEWSNUSANTARA.COM,Jakarta,Jakarta, 10 Februari 2025 – Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) merayakan HUT ke-50 dengan tema “Konsisten dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Inovatif, Inklusif, Kolaboratif Menuju Indonesia Emas”. Perayaan ini menjadi momentum bersejarah bagi IWAPI yang telah berkiprah sejak 10 Februari 1975 dalam memperjuangkan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia.

Sejak didirikan, IWAPI telah berkembang pesat, kini hadir di 35 provinsi dan 259 kabupaten/kota, bahkan menjangkau hingga tingkat kecamatan. Organisasi ini juga memiliki perwakilan di Malaysia. Saat ini, IWAPI menaungi lebih dari 40.000 anggota, dengan 98% di antaranya adalah pelaku UMKM perempuan.

Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) merayakan HUT ke-50 dengan tema “Konsisten dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Inovatif, Inklusif, Kolaboratif Menuju Indonesia Emas

Ketua Umum DPP IWAPI, Ir. Nita Yudi, MBA, yang didampingi Ketua Panitia Pelaksana, Hanna Fadel Muhammad, mengungkapkan, “Peran UMKM perempuan dalam perekonomian nasional sangat signifikan. Berdasarkan data, 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, yang memberikan kontribusi sebesar 61,07% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara dengan Rp8,574 triliun pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya perempuan dalam mendukung perekonomian Indonesia.”

Baca Juga  Usai Pertemuan dengan KPK, DPRD Berau Diamanahi Perketat Pengawasan Anggaran

Nita Yudi menambahkan, bahwa selama lima dekade, IWAPI telah menghadapi berbagai tantangan, namun terus bertahan dan berkembang menjadi organisasi perempuan pengusaha terbesar di Indonesia dan ASEAN. Keberlanjutan organisasi ini tidak lepas dari kolaborasi erat dengan pemerintah dan sektor swasta dalam mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan.

Saat ini, IWAPI juga mendapat kepercayaan dari pemerintah sebagai focal point ASEAN Women Entrepreneurs Network (AWEN) Indonesia, yang mewadahi perempuan pengusaha di 10 negara ASEAN. Selain itu, IWAPI juga ditunjuk sebagai Advocate dan Co-Chair dalam G20 Empowered dan dipercaya menjadi Leader of Women Empowerment dalam forum BRICS, setelah Indonesia resmi bergabung pada 25 Januari 2025.

Baca Juga  Madri Dorong Pengembangan Pariwisata Melalui Ide Kreatif Duta Wisata

IWAPI berperan penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun global. Program-program IWAPI sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Asta Cita, termasuk penciptaan lapangan kerja, penguatan kewirausahaan, peningkatan pembangunan sumber daya manusia, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan dalam ekonomi.

Sebagai bagian dari perayaan 50 tahun IWAPI, organisasi ini mengadakan kegiatan sosial berupa pemberian makanan bergizi kepada siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, dan perempuan difabel. Kegiatan ini dilakukan serentak di lebih dari 50 titik di Indonesia dan Malaysia, dengan total lebih dari 50.000 paket makanan bergizi.

Selain itu, di era digital ini, IWAPI terus berinovasi dengan meluncurkan IWAPI DIGITAL, sebuah platform untuk meningkatkan literasi digital bagi perempuan pengusaha. Platform ini mencakup iMarketku (marketplace IWAPI), iAcademiku (pusat pembelajaran online gratis untuk anggota IWAPI), dan informasi lengkap mengenai organisasi IWAPI.

Baca Juga  Cari Korban Erupsi Gunung Semeru 6 Anjing K-9 Polisi Di Terjunkan

“Dengan adanya IWAPI DIGITAL, diharapkan para pengusaha perempuan dapat naik kelas dan memperluas jangkauan bisnis mereka. IWAPI juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan peningkatan ekonomi perempuan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Nita Yudi.

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Veronica Tan, yang turut hadir, mengungkapkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung penguatan ekonomi perempuan. Dia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan ekosistem yang lebih inklusif bagi perempuan.

Menurut Veronica, tantangan seperti kebutuhan ekonomi yang mendesak, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan manusia, dan eksploitasi tenaga kerja masih sering terjadi pada kaum perempuan. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja sangat penting.

“Menjadi pengusaha bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan disiplin, ketekunan, dan kemauan untuk terus belajar. Generasi muda harus dibekali dengan etika, karakter, dan keterampilan yang memadai,” ujar Veronica.(*)

Bagikan:
Berita Terkait