Pesta Adat Buang Nahas Talisayan, Diharapkan Jadi Destinasi Wisata Budaya di Pesisir Selatan Berau
NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB- Perayaan Tahunan Adat Bahari Tulak Bala atau Buang Nahas, kembali diselenggarakan di Kampung Talisayan, Kecamatan Talisayan. Event itu, digelar Rabu (13/9/2023) di sekitar pantai wisata Talisayan.
Acara itu dihadiri Wakil Bupati Berau, Gamalis sekaligus membuka pesta adat buang nahas tersebut. Secara khusus, Gamalis mengapresiasi Pemerintah Kampung Talisayan dan masyarakat adatnya, yang secara konsisten menjag tradisi budaya dan adat istiadatnya di tengah perkembangan zaman.
Di sisi lain, pesta adat itu juga, memberikan nilai positif, yakni meningkatkan kunjungan masyarakat ke Kampung Talisayan, yang juga merupakan salah satu kampung wisata di Kabupaten Berau.
“Pemkab Berau, senantiasa mendukung segala bentuk pelaksanaan dan upaya pelestarian kebudayaan asli daerah. Termasui pesta adat buang nahas di Talisayan,” katanya.
Dikatakannya juga budaya buang nahas, memiliki filosofi menjauhkan masyarakat Kampung Talisayan dari mara bahaya atau bala. Namun dikemas secara baik, agar tidak hanya menjaga kesakralan prosesinya, tapi juga bernilai wisata.
Hal itu terlihat, lokasi acara tidak hanya dipadati masyarakat Talisayan saja, tapi juga warga dari kecamatan terdekat juga datang untuk melihat kemeriahan acara tersebut.
Terlebih dalam waktu dekat, Kabupaten Berau akan memperingati Hari Jadi ke-70 dan Kota Tanjung Redeb ke-213. Tentu, kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian pesta hari jadi, yang menarik untuk dikunjungi dan dilihat. Tidak hanya dari jumlah kunjungan, tapi juga berdampak pada meningkatkanya pemasukan UMKM warga Talisayan
“Program pelestarian budaya seperti ini harus tetap kita jaga. Karena banyak manfaat yang diberikan. Termasuk ekonomi warga Talisayan juga ikut tumbuh,” katanya.
Gamalis berharap, Kampung Talisayan dan sekitarnya, dapat menjadi kampung wisata budaya. Sehingga, destinasi wisata Berau, kelak tidak hanya berorientasi pada wisata alam bahari, atau kekayaan alam bawah lautnya. Tetapi juga adat istiadatnya.
Dia juga mendorong jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Pokdarwis, hingga perangkat di masing-masing kampung, untuk bersama-sama bersinergi mengembangkan potensi pariwisata.
“Kita tidak bisa mengandalkan sektor tambang saja. Kedepan, sektor pariwisaya bisa menggantikan sektor tambang untuk meningkatkan PAD Berau,” tandasnya.
Sementara itu, Camat Talisayan, Ahmad Juhri mengatakan, upacara adat tulak bala merupakan acara yang diadakan rutin setiap tahun, pada bulan safar di Kampung Talisayan.
Upacara adat ini juga berkaitan erat dengan keakraban warga Talisayan dengan laut. Artinya, melalui ritual adat ini, masyarakat kampung khususnya untuk wilayah pesisir Talisayan, untuk selalu menjaga kelestarian dan kebersihan laut.
“Melalui momen ini, harapan kami dapat menghidupkan kembali perekonomian di Kecamatan Talisayan. Serta mampu menumbuhkan kembali potensi wisata yang ada disetiap kampung di Kecamatan Talisayan,” pungkasnya. (*/ADV)
Reporter:Miko//Editor:Edy