NEWSNUSANTARA.COM, BERAU – Belum tersentuhnya perbaikan di jalan poros Berau-Bulungan Provinsi Kalimantan Utara yang dilaporkan ambles sejak Maret lalu membuat Bupati Berau Sri Juniarsih turun tangan, Senin (12/8/2024).
Kerusakan yang terjadi di sepanjang poros Km 21 tersebut merupakan jalan berstatus nasional. Sehingga kewenangan untuk melakukan penanganan berada di tangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Republik Indonesia.
Dari hasil peninjauan, Bupati Sri Juniarsih menyebut memang kerusakan jalan cukup berat. Karena bahu jalan ambles sehingga sangat mengkhawatirkan bagi pengendara yang melintas.
Tim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur akan segera melakukan penanganan yang ditarget dapat dikerjakan tahun ini. Dari kerjasama yang baik antara pemerintah kabupaten dan kementerian, Bupati menginginkan agar risiko terjadinya kecelakaan dapat ditanggulangi sedini mungkin.
“Kami berterima kasih kepada BBPJN Kaltim dan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Kaltim Kementrian PUPR mau bekerja sama dengan Pemkab Berau untuk memitigasi bencana tanah longsor di beberapa ruas jalan ruas poros Berau Bulungan,”.
Menurut orang nomor satu di Bumi Batiwakkal itu, perbaikan jalan poros Berau-Bulungan tersebut sangatlah penting, mengingat akses darat perekonomian satu-satunya sekaligus jalut utama kendaraan masyarakat. Belum lagi sebagai daerah tujuan wisata, sehingga akses yang nyaman dan aman menjadi hal penting untuk diperhatikan.
Perbaikan akan menggunakan mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) perubahan tahun anggaran 2024 serta anggaran tanggap darurat.
“Perbaikan utama menggunakan APBN akan dilakukan pada dua titik longsoran, sedang untuk anggaran tanggap darurat direalisasikan pada delapan titik longsoran lainnya sesuai dengan kondisi di lapangan,” bebernya.
Dirinya pun sangat berharap perbaikan jalan KM 21 poros Berau-Bulungan dapat ditindaklanjuti dengan pemberian rambu-rambu jalan pada titik-titik tertentu rawan kecelakaan dan longsor.
“Kemudian pembuatan drainase, dinding penahan timbunan longsor serta peningkatan kapasitas melalui tim cepat tanggap penanganan longsor untuk mengantisipasi terjadi kecelakaan mau pun dampak turunan akibat longsor,” tandasnya.
Reporter: Miko Gusti