KELOLA : Saat ini ada 165 unit usaha yang dikelola oleh seluruh BUMK di Kabupaten Berau.
NEWNUSANTARA,TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau terus mendorong agar pemerintah kampung bisa segera membentuk Badan Usaha Milik Kampung (BUMK). Hal ini untuk mendorong percepatan perkembangan ekonomi di setiap kampung. Saat ini sudah ada 165 unit usaha yang dikelola oleh BUMK di setiap kampung.
Dari seluruh kampung yang ada, saat ini sudah ada 86 BUMK yang terbentuk. Sebagain besar telah mengelola unit usaha masing-masing. Diantaranya, Pariwisata, Usaha Penyewaan barang, hunian/gedung, jasa transportasi dan jasa lainnya, Produksi Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Perkebunan, Usaha Perdagangan dan UMKM (produk lokal) dan Usaha Air Bersih dan Air Minum.
Selama tiga tahun terakhir ini, perkembangan BUMK di Kabupaten Berau pun mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2017 lalu, total keuntungan bersih yang dihasilkan dari seluruh BUMK mencapai Rp 129 juta serta menyumbang Rp 24 juta untuk kontribusi pendapatan asli kampung (PAK), 2018 keuntungan bersih mencapai Rp 432 juta dan menyumbang Rp 146 juta untuk PAK, terakhir di 2019 keuntungan bersih mencapai Rp 507 juta dan menyumbang Rp 211 juta untuk PAK.
Kepala Seksi Pemeberdayaan dan Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat DPMK Berau, Agus Salim mengungkapkan, pada tahun 2019 lalu ada beberapa kampung yang keuntungannya cukup besar. Seperti di Kampung Pegat Bukur menghasilkan keuntungan bersih dari BUMK senilai Rp 149 juta, Gurimbangan senilai Rp 65 juta, Sumber Agung Rp 100 juta dan Tembudan Rp 63 juta. “Kedepan kita harap agar BUMK ini bisa lebih inovatif lagi, sehingga pendapatan yang dihasilkan semakin besar dan kontribusi terhadap kampun juga bisa meningkat. Tentu saja pembangunan di kampung bisa berjalan dengan cepat seiring peningkatan pendapatan yang masuk,” pungkasnya. (hms5)