NEWSNUSANTARA.COM, TANJUNG REDEB – Belum meratanya penyaluran air bersih hingga ke kampung-kampung menjadi beban anggota dewan, lantaran hal tersebut belum juga terpecahkan solusi penanganannya, Minggu (26/5/2024).
Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah yang menyoroti hal ini menyebut, jika pemenuhan distribusi air bersih perlu menjadi prioritas sebab merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.
Dirinya memberi contoh di Kecamatan Kelay masih ada kampung yang belum teraliri air bersih sama halnya dengan Kampung Tabalar Ulu di Kecamatan Tabalar yang belum lama ini juga menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Berau mengenai inteknya yang mandek dan belum berfungsi maksimal.
“Sehingga masyarakat kampung masih menggunakan air sungai ataupun sumur,” katanya.
Kebutuhan air bersih juga, menurut Sari merupakan hal lain yang penting sebagai angka penentu populasi kasus stunting di suatu daerah. Ia menyebut, dari 10 Kabupaten kota di Kalimantan Timur, Berau termasuk dalam angka tertinggi berada di peringkat tujuh yakni 21,6 persen.
Sehingga, apabila kualitas air yang tidak memenuhi standar menurutnya Sari kasus stunting juga tetap akan jalan ditempat atau tidak mengalami tren turun. Itu pula, diakuinya tidak sejalan dengan predikat Berau yang telah menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) namun isu stunting masih tinggi.
“Tentu itu akan berpengaruh pada opini kinerja yang akan datang. Kami berharap dengan anggaran yang baik dan mensupport program terlayani air bersih, masyarakat kita semakin sehat dan juga angka stunting akan menurun,” pungkasnya.
Reporter: Miko Gusti