Belum Tersedianya Dokter Spesialis Hemodialisa Sebabkan Layanan Cuci Darah di RSUD Abdul Rivai Belum Bisa Gunakan Asuransi Kesehatan

Sabtu, 8 Juni 2024 03:03 WITA

NEWSNUSANTARA.COM, BERAU – Layanan cuci darah di RSUD dr. Abdul Rivai di Berau kini memudahkan pasien yang mempunyai riwayat penyakit ginjal. Sebab pasien tidak perlu lagi mengeluarkan biaya yang mahal untuk keluar daerah hanya sekadar mendapat pelayanan cuci darah.

Meski meningkatkan kualitas rumah sakit dan layanan kesehatan bagi masyarakat Bumi Batiwakkal, untuk layanan ini belum dapat diklaim dengan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) dan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan, Lamlay Sarie, Sabtu (8/6/2024).

Baca Juga  Dua Pengedar Sabu Diringkus Polsek Teluk Bayur

Alasan utama belum disediakannya jaminan asuransi kesehatan untuk layanan tersebut karena menurut Lamlay belum tersedianya sumber daya manusia (SDM) spesialis penyakit dalam yang memiliki sertifikat penanganan hemodialisia.

Hemodialisia adalah perawatan untuk menyaring limbah dan air dari darah. Merupakan keharusan yang harus dijalani oleh pasien yang menderita gagal ginjal akut berkomplikasi dan gagal ginjal terminal.

Baca Juga  PDAM Perluas Layanan Air Minum di Segah

“Sejauh ini, Dinkes Berau sudah berupaya bersurat kepada Dinkes Provinsi untuk meminta kemudahan mencarikan tenaga spesialis dibidang tersebut,” ujar Lamlay Sarie.

Menurut mantan Kabid Keperawatan di RSUD dr. Abdul Rivai itu, ketersediaan dokter spesialis yang saat itu bertugas merupakan tenaga ahli yang bekerja di layanan kesehatan di Tarakan, Kalimantan Utara.

Aturan itu termaktub di Undang-Undang Kedokteran bahwa dokter di Indonesia boleh praktik di lebih dari satu rumah sakit. Diambil dari Tarakan, mengingat jarak wilayahnya yang cukup dekat dengan Berau dan sudah mendapat izin dari Dinas Kesehatan Provinsi.

Baca Juga  22 Jiwa Korban Kebakaran di Jalan Manunggal Masih Mengunsi, Pemkab Akan Bantu Bangunkan Rumah Baru

Tinggal menurut Lamlay, pihak RSUD saja yang harusnya secepatnya bergerak.

“Kami sudah fasilitasi dengan berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi, semuanya sudah oke, tinggal bagaimana kesepakatannya dengan RSUD Abdul Rivai,” pungkasnya.

Reporter: Miko Gusti

Bagikan:
Berita Terkait