NEWSNUSANTARA,TANJUNG REDEB- Salah satu putri terbaik Kabupaten Berau yang juga sebagai Ketua Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Berau, Alfrida Dahlan, belum lama ini ditetapkan sebagai anggota dewan wasit AKF dan Ketua Dewan Wasit SEAKF. Prestasinya itu pun menjadi kebanggaan Indonesia, khususnya Kabupaten Berau.
Alfrida Dahlan menyampaikan, prestasi yang diraihnya itu merupakan usaha keras dan perjalanan panjangnya selama hampir 15 tahun berkarir sebagai wasit.
“Saya bersyukur kepada Tuhan dan suami saya, yang selalu mensupport perjalanan karir saya sampai sekarang. Ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan baik,” katanya, Senin (19/12)
Diterangkannya, mengemban tugas sebagai wasit, memiliki pengaruh besar pada setiap event terutama antar negara. Untuk wasit south asia sendiri, dirinya memiliki misi untuk bersaing ke level tertinggi, terutama untuk memenuhi kuota wasit yang bertugas di masing-masing event internasional.
Bahkan, untuk mewujudkannya, juga berkolaborasi dengan negara-negara di south asia, baik itu Vietnam, Thailand, Singapura, Malaysia, dan negara lainnya, agar nantinya bisa ditempatkan di turnamen tertinggi. Agar atlet yang turun nanti, dapat dikawal prestasinya.
Tentunya saya memiliki target kedepannya, yakni saya akan berjuang mewakili gender saya untuk sampai ke jenjang tertinggi. Memang tidak mudah tapi itu juga tidak mustahil. Karena dalam menjalankan suatu tugas, kita juga perlu memiliki rasa percaya diri yang tinggi,” tuturnya.
Alfrida juga menyampaikan, perempuan Kabupaten Berau tidak kalah dengan orang di luar sana. Dirinya pun juga sudah membuktikan. Menurutnya, ketika bisa menempatkan diri dan bisa menjalin komunikasi yang baik antar negara, dan menjalin koneksi yang baik, agar target yang diusung dapat tercapai.
Tidak itu saja, dia juga berpesan kepada semua stakeholder, khususnya KONI dan Dispora Kabupaten Berau, agar perwasitan dapat lebih diperhatikan sama seperti memperhatikan atlet dan pelatih lainnya. Apalagi, dirinya juga melihat secara langsung banyak atlet Berau yang mempunyai kemampuan, tetapi tidak memiliki wasit profesional.
“Sangat diperlukan wasit yang memiliki kualitas yang bagus. Minimal atletnya bisa dijaga. Saya menyarankan wasit lebih diperhatikan lagi bagaimana memperhatikan seorang atlet. Karena, bagaimanapun seorang atlet bertanding, pada akhirnya akan diputuskan oleh seorang wasit,” terangnya.
Menurutnya, dibutuhkan sinergitas yang tinggi terhadap atlet, pelatih, wasit dan pengurus cabor itu sendiri. Jadi, jika ingin lebih maju lagi olahraga di Kabupaten Berau, semua stakeholder yang ada harus lebih peduli dengan pengembangan dan para pelaku olahraga secara langsung.
“Supaya atlet kita juga dapat dikawal menuju prestasi yang lebih tinggi,” pungkasnya.