NEWSNUSANTARA.COM, BERAU – Alat pemadam ringan (Apar) menjadi prasarana yang mendapat perhatian oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau sebagai fasilitas penunjang antisipasi kebakaran secara mandiri di lingkungan tempat tinggal, Sabtu (12/4/2025).
Dikonfirmasi mengenai ini, Kepala Pelaksana BPBD Berau Masyahdi Muhdi menyebut, terkait pengadaan apar pihaknya tengah menyasar beberapa sekolah di perkampungan. Untuk menunjang keamanan dan kesiapan pihak sekolah dalam penanggulangan dini bencana kebakaran.
“Tentu saat pendistribusian nanti petugas BPBD akan melatih penggunaannya,” katanya.
Masyahdi mengaku, untuk permohonan hingga saat ini baru masuk kebanyakan dari pihak sekolah. Sementara terkait pengadaan ke skala lini yang lebih kecil seperti tingkat rukun tetangga (RT) akan dipilah-pilah terlebih dulu melihat dari potensi dan titik kerawanan bencana kebakaran. Seperti halnya, RT yang mencakup permukiman yang padat penduduk.
Namun begitu, sejauh ini BPBD masih mengutamakan menyasar fasilitas umum. Kata dia, pihaknya akan mengutamakan sekolah yang telah mengajukan permohonan lebih dulu.
“Terkait untuk pengadaan apar di sekolah ini merupakan permohonan dari pihak sekolah, selanjutnya kami usulkan 4 sampai 5 unit untuk satu sekolah melalui APBD murni, memang terkait apar ini pun riskan karena bencana kebakaran cukup rawan,” tambahnya.
Menanggapi pengadaan apar sebagai penanganan dini saat terjadi bencana kebakaran, dianggap sangat penting oleh Anggota Komisi I DPRD Berau, Thamrin. Sebagai mitra kerjanya, BPBD selaku organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkompeten dalam pengusulan fasilitas tersebut memang perlu menjadi perhatian.
Thamrin yang sebelumnya aktif menjabat sebagai Kalak BPBD pun menyebut, dengan melihat potensi rawan bencana kebakaran tentu pengadaan apar sangat didukung olehnya.
“Saya kira ini adalah hal yang penting, apar ini merupakan salah satu alat yang penting untuk kita pikirkan, dan perlu mendapat dukungan untuk pengadaanya dan lebih maksimal lagi apabila hingga pada tingkat RT yang memiliki permukiman pada penduduk,” jawabnya. (MRK/ADV)
