NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau saat ini tengah membangun 505 unit sanitasi yang tersebar di 6 Kampung.
Kepala DPUPR Berau, melalui Kabis Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, DPUPR Berau, Radite Hari Soeryo mengatakan, pembangunan sanitasi itu bersumber dari Alokasi Dana Khusus (DAK) senilai Rp 3.802.250.000.
Pembangunan sanitasi tersebut kata dia, berupa septi tank. Yang mana, satu unit sanitasi dibangun untuk per rumah menggunakan skema swakelola. Program tersebut mulai berjalan sejak 16 Mei dan ditarget selesai pada 6 November mendatang.
“Jadi semua penerima manfaat yang mengerjakan. Agar, rasa tanggungjawab untuk memilikinya juga tinggi.Kami dari DPUPR, hanya melakukan verifikasi lapangan, serta cek laporan keuangannya setelah sanitasi sudah rampung,” jelasnya.
Program sanitasi ini kata dia, sebagai mendukung program percepatan penanganan stunting di Kabupaten Berau. Di mana pemerintah kata dia, terus berupaya mewujudkan sanitasi layak bagi masyarakat di Bumi Batiwakkal.
Diterangkannya juga, 505 unit sanitasi yang dibangun disebar di 6 kampung, yakni di Tepian Buah 88 unit, Siduung Indah 59 unit, Labanan Jaya 89 unit, Bukit Makmur di Kecamatan Segah 92 unit, Pegat Bukur 88 unit, dan Kampung Birang 89 unit.
“Apalagi sekarang Berau, juga tengah ditarget pemerintah pusat, untuk mengurangi angka stunting. Apalagi, penyediaan sanitasi yang layak untuk menurunkan angka stunting menjadi program prioritas ibu bupati sekarang ini,” katanya.
Memang diakuinya, jumlah sanitasi yang dibangun saat ini masih kurang. Sebab, masih banyak masyarakat di kampung-kampung lain, juga membutuhkan sanitasi yang layak.
“Masih kurang, karena masih banyak yang belum memiliki sanitasi yang layak. Tapi, akan kami upayakan pemenuhannya, apabila anggaran tersedia,” tuturnya.
Untuk itu kata Radite, program pembangunan sanitasi yang layak, menjadi prioritas Pemkab Berau, untuk membantu mencegah terjadinya stunting. DPUPR Berau juga, terus melakukan perluasan jaringan air bersih di berbagai wilayah, guna menekan tingginya angka stunting.
“Stunting ini tidak hanya dipengaruhi oleh air bersih saja, tetapi kelayakan sanitasi di wilayah itu sendiri. Makanya, dengan adanya sanitasi yang layak, dan perluasan air bersih setidaknya dapat mengurangi potensi stunting,” pungkasnya. (/)