NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB- Bupati Berau Sri Juniarsih menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Bumi Segah, Rabu (7/9). Dalam FGD tersebut juga melibatkan Pertamina, dan Polres Berau, dalam mengantisipasi dampak dari naiknya harga BBM bersubsidi beberapa hari lalu.
Dalam sambutannya, Bupati Berau Sri Juniarsih mengatakan, saat ini semua SPBU di Kabupaten Berau telah melakukan penyesuaian harga sejak kebijakan itu ditetapkan pada 3 September lalu. Butuh dukungan semua pihak, untuk tangani dampaknya.
Diketahui, jenis BBM yang mengalami kenaikan tersebut yakni, Pertalite yang semula Rp7.600 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Kemudian, solar dari Rp.5000 menjadi Rp.6.800, dan BBM non subsidi Pertamax semula dari Rp 12.500 menjadi Rp.14.500.
“Kenaikan harga BBM itu kata dia, umumnya berdampak secara universal. Terutama pada kenaikan harga bahan pokok, yang pada akhirnya menimbulkan gejolak masyarakat,” katanya.
Melalui momentum FGD ini, kata dia, dapat menjadi ajang yang tepat bagi Pemkab Berau, dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang tepat, guna menghindari dampak negatif dari kenaikan BBM bersubsidi ini.
Namun, dirinya juga meminta dukungan semua pihak, termasuk aparat TNI-Polri untuk turut membantu Pemkab Berau, dalam menangani dampak dari kebaikan BBM tersebut. Yang mana salah satu dampaknya, terjadinya inflasi.
“Kami dari Pemkab Berau, berupaya semaksimal mungkin menjaga agar daya beli masyarakat tetap normal. Karena dampak naiknya BBM ini, pengaruhnya kepada bahan pokok, sangat cepat. Dan ini jika tidak ditangani dengan baik, akan menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat,” jelasnya.
Pemkab Berau juga berkomitmen, memberikan perlindungan masyarakat melalui program atau kebijakan pro rakyat. Yang mudah-mudahan kata dia, dapat meringankan beban masyarakat Berau.
Adapun salah satu program yang saat ini tengah digodok yakni, menganggarkan alokasi yang menjadi pertimbangan bersama bantuan langsung tunai atau BLT, kompensasi BBM dan subsidi upah.
“Serta tambahan dana kompensasi berupa bantuan permodalan, kepada pelaku UMKM yang terdampak serta mempermudah akses terhadap masyrakat pra-sejahtera di Berau,” pungkasnya. (/ADV)