NEWSNUSANTARA,TANJUNG REDEB- Bupati Berau Sri Juniarsih melakukan silaturahmi dengan insan media, baik media cetak maupun online di salah satu cafe di Tanjung Redeb, Minggu (25/9).
Dalam acara itu, tidak hanya saling bertanya kabar. Tetapi, juga membahas berbagai persoalan yang lagi ramai diperbincangkan. Salah satunya, terkait isu kenaikan tarif air minum dan harga tiket yang mahal.
Bupati Berau Sri Juniarsih mengatakan, ada banyak persoalan yang terjadi di Kabupaten Berau. Namun, dari sekian banyaknya persoalan itu, banyak yang diselesaikan dan ada yang masih beproses.
“Apa yang menjadi persoalan memang tidak bisa diselesaikan secepat mungkin, karena sebagai manusia punya keterbatasan. Tapi bukan berarti tidak ada upaya,” jelasnya.
Saat ini kata dia, Pemkab Berau tengah dihadapkan pilihan yang cukup sulit, yakni menaikkan harga tarif air minum atau tetap dengan harga lama. Namun dikatakannya, untuk sementara ini, selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM), belum memutuskannya, meskipun sudah mendapat laporan dari Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal.
“Kemarin saya dilaporkan soal hasil sosialisasi penyesuaian tarif. Tapi belum saya putuskan. Banyak hal yang menjadi pertimbangan saya mengapa belum mengclosingkan penyesuaian itu,” katanya.
Salah satu yang membuatnya belum menteken kenaikan tersebut, yakni penyesuaian itu bersamaan dengan kenaikan BBM bersubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Hal itu, tentu saja sangat berdampak beban masyarakat di Kabupaten Berau. Belum lagi disertai kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok. Sementara, jika kenaikan tarif air minum tetap dilakukan, tentu akan menambah beban masyarakat.
“Jadi sementara ini, kami masih pelajari dulu. Meskipun rencana itu akan tetap dilakukan di masa mendatang,” ujarnya.
Dalam silaturahminya dengan awak media itu, Selain membahas masalah penyesuaian tarif Perumda, Sri Juniarsih juga membahas upaya Pemkab Berau dalam mencari solusi harga tiket mahal, dan rencana penutupan jembatan Sambaliung. Juga menggelar diskusi membangun terkait persoalan-persoalan yang terjadi di Berau.
Perempuan nomor satu di Kabupaten Berau itu juga berharap kepada insan media, untuk ikut serta mengawal pembangunan di Kabupaten Berau, melalui fungsinya yakni kontrol pemerintah.
“Karena kita juga butuh media, selain menjadi mitra dalam menyebarkan informasi pembangunan, juga menjadi kontrol bagi kami,” pungkasnya. (/ADV)