NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Madri Pani, dengan tegas menekankan pentingnya menjaga kualitas pendidikan di Kabupaten Berau dan mencegah terjadinya diskriminasi antara wilayah perkotaan dan perkampungan dalam hal pendidikan.
Madri Pani memandang pendidikan sebagai salah satu aspek kunci dalam pembangunan daerah ke depan. Ia meyakini bahwa pendidikan adalah modal dasar bagi generasi muda dalam menjalankan, mengawasi, dan membimbing arah pembangunan.
“Peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Berau tidak boleh ada perbedaan perlakuan,” tegasnya.
Berau, sebagai kabupaten dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang cukup besar, mencapai Rp 5 triliun, memiliki peluang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pasalnya, 20 persen dari APBD dialokasikan untuk pendidikan, yang dapat digunakan untuk memperbaiki sarana, prasarana, dan memberikan fasilitas yang mendukung guru dalam melaksanakan tugas mereka.
Madri juga menggarisbawahi perlunya terus memberikan beasiswa kepada siswa dan mahasiswa yang kurang mampu, meskipun telah ada kebijakan sekolah gratis. Namun, biaya pendidikan lainnya, seperti seragam dan buku, masih menjadi beban bagi sebagian masyarakat.
“Untuk mendukung ini, diperlukan pendataan yang akurat untuk memetakan penerima manfaat yang berhak mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Madri juga mengimbau kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan pendataan yang cermat terhadap sekolah-sekolah di Berau, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD). Ia mengingatkan pentingnya agar tidak ada siswa yang ditolak dengan alasan kuota penuh saat mendaftar di sekolah.
“Ia tidak ingin melihat terulangnya kejadian beberapa tahun lalu. Kita harus mencegah diskriminasi pendidikan dan memastikan akses pendidikan yang adil dan merata bagi semua anak Berau,” tegas Madri. (/ADV)