NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB,-Beberapa pekan lalu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas bersama Kepala DPUPR Berau Fendra Firnanda dan Kepala DLHK Berau Mustakim menyaksikan uji coba mesin penyedot lumpur dengan kapasitas 5.000 liter. Mesin ini diharapkan dapat membantu mengatasi genangan air saat hujan atau banjir. Namun, muncul kritikan dari masyarakat terkait efektivitas mesin penyedot lumpur ini.
Ketua DPRD Berau, Madri Pani, mengungkapkan keraguan masyarakat terhadap kegunaan mesin ini. Ia menyebut bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan terkait sistem drainase di daerah tersebut. Menurutnya, saluran drainase belum terkoneksi dengan baik, sehingga banjir masih menjadi masalah serius saat hujan.
“Masterplan perencanaan kita ini tentang drainase itu belum tuntas,” ujar Madri Pani. “Kecuali dia sudah tuntas semua drainase bisa terkoneksi, lalu tiba-tiba banjir lagi dalam waktu hujan satu hari, berarti itu kesalahan dari perencanaan.”
Madri Pani juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kejernihan saluran drainase. Menurutnya, meskipun mesin penyedot lumpur dapat membantu, kesadaran masyarakat dalam menjaga drainase dan menghindari penyumbatan juga sangat penting. Dia menyarankan untuk meningkatkan gotong royong dalam membersihkan drainase dan menghilangkan penumpukan pasir.
Meskipun mesin penyedot lumpur telah diperkenalkan, hanya satu unit yang tersedia. Oleh karena itu, Madri Pani berpendapat bahwa solusi terbaik adalah dengan menciptakan program-program gotong royong yang melibatkan masyarakat secara aktif.
“Sehingga perlu dibentuk program apakah ada Jumat bersih. Atau Kamis kegiatan apa. Karena gotong royong adalah segala-galanya, supaya apa masalah di Kabupaten Berau ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Dengan demikian, mesin penyedot lumpur diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya bersama untuk mengatasi masalah banjir di Berau, sambil tetap fokus pada perbaikan infrastruktur drainase dan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan kejernihan saluran air.(ADV) Reporter:Miko//Editor:Edy