NEWSNUSANTARA.COM, TARAKAN – Asumsi munculnya gelombang virus Omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA. 5 di Indonesia pada bulan juli mendatang, memicu peningkatan kewaspadaan dan pelayanan bagi faskes terhadap masyarakat diberbagai wilayah, khususnya wilayah Kota Tarakan.
“Penularannya sama seperti omicron. Penyebarannya cepat tapi tidak sekuat delta. Tapi kami tidak mengurangi kewaspadaan hanya memang karna Covid-19 dinamis. Ada kasus kemudian tidak ada lagi, tiba-tiba adalagi. Pokoknya 3 T tetap dilakukan” Terang Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid -19 Kota Tarakan, Dr. Devi Ika Indriarti saat dijumpai Newsnusantara di Dinkes Kota Tarakan, Kamis (16/06/2022).
Prediksi lonjakan tersebut didasarkan atas diterimanya laporan pertama kalinya di Indonesia (06/06/2022), yang dalam hal ini terdapat 4 kasus dimana satu diantaranya dinyatakan positif BA.4 dan tiga lainnya positif BA.5 yang secara keseluruhan riwayat telah melaksanakan rangkaian vaksinasi secara lengkap.
Mengetahui tidak ditemukannya gejala khusus bagi pengidap omicron sub varian baru tersebut, pihaknya menjamin ketersediaan obat dalam penanganan Covid telah dilakukan pihaknya dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
“Sebenarnya pencegahan omicron BA.4 dan BA.5 sama saja dengan covid lainnya, jadi perlakuannya sama. Kalau dia tanpa gejala berarti kita perlu beri obat. Tapi kalo gejala sedang dan berat pastinya dibawa kerumah sakit. Sedangkan gejala ringan untuk obat sudah disediakan dengan teman-teman puskesmas”.
“Ketersediaan obat cukup, yang di puskesmas ada saat ini stoknya mencukupi obat Covid. Kalau yang di instalasi farmasi itu stoknya masih ada,” jelas Devi.
Adapun rangkaian vaksinasi sebelumnya, dianggap telah berperan besar meningkatkan anti body atau kekebalan tubuh sehingga meminimalisir resiko paparan virus, maupun gejala yang diterima pasca terpapar subvarian baru tersebut.
“Efek vaksin berpengaruh ke semua varian, menjadi alasan tidak bergejala. Untuk mendapatkan kekebalan ada 2 cara, pertama biasa dari vaksin, itu namanya kekebalan buatan. Kemudian yang kedua, kekebalan alamiah,” tutupnya. (Putri)