NEWSNUSANTARA.COM, BERAU – Indeks desa membangun (IDM) di Berau terus diusahakan Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Kampung. Namun mewujudkan itu, perlu juga dukungan dari OPD lain, dalam hal peningkatan sarana dan prasarana yang tidak bisa dikerjakan oleh DPMK.
Kepala Dinas DPMK Tenteram Rahayu menyebut, beberapa kampung yang diakui telah mandiri sejatinya juga masih perlu pendampingan. Karena diantaranya pun masih ada yang terkendala cara pengelolaan keuangan.
Seperti kebijakan pemanfaatan dana desa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang bisa dipergunakan dengan baik dalam membangun dan memperbaiki kampungnya.
“Jadi kampung atau desa yang telah mandiri itu umumnya tidak terkendala lagi dengan persoalan infrastruktur, jadi kepala kampung perlu bijak dalam pengelolaan dana desa itu seperti rehab kantor atau lain sebagainya,” ujarnya.
Sebaliknya, jika desa yang masih berstatus tertinggal dan berkembang masih perlu mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten dari segi pembinaan mengenai sarana dan prasarana dasar.
Sebagaimana diketahui, untuk di Kaltim, Berau sudah nihil kampung tertinggal. Namun tugas DPMK kini semakin berat. Karena Pemprov Kaltim kini menargetkan dalam setahun 20 desa di Kaltim naik status menjadi mandiri.
“Artinya secara umum kabupaten/kota mempunyai target dua sampai tiga desa naik status menjadi mandiri, itu juga jadi PR kita selanjutnya,” ujar Tenteram.
Informasi tambahan, Kabupaten Berau memikiki 100 kampung. Dengan rincian 19 berstatus mandiri, 42 kampung maju dan 39 masih dinyatakan berkembang. Untuk program selanjutnya, DPMK bersama instansi lain menyusun sejumlah program untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di perkampungan.
Reporter: Miko Gusti