Program Mesti Disebut Bupati Berau, Jadi Solusi Tambak Ramah Lingkungan dan Lindungi Mangrove

Kamis, 7 September 2023 04:22 WITA

Bupati Berau Sri Juniarsih menghadiri Peluncuran dan Thought Leadership Forum No 29, Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI), Kamis (6/9/2023).

NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB- Bupati Berau, Sri Juniarsih didampingi Kepala Dinas Perikanan Dahniar Rahmawati, menghadiri Peluncuran dan Thought Leadership Forum No 29, Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI).

Acara tersebut dilaksanakan di ballroom Tokyo Hotel Bumi Segah, Jalan Pulau Sambit, Kecamatan Tanjung Redeb, Rabu (6/9/23).

Dalam sambutannya, Bupati Berau, Sri Juniarsih memberikan apresiasi kepada Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), yang sejak lama telah mendukung pengelolaan SDA berkelanjutan di Kabupaten Berau.

Baca Juga  JPO  Alun-alun Kota Malang di Penuhi Kotoran Manusia

Termasuk, dalam hal pengelolaan tambak berkelanjutan melalui metode SECURE yang menjadi komponen inti, dari Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI) yang dikakukan YKAN bersama mitranya, yakni Chevron dan Pact.

“Kami menyambut baik, dan mengucapkan terima kasih serta apresiasi tinggi kepada inisiatif YKAN bersama para mitranya dalam melekukan restorasi mangrove serta mendukung akuakultur berkelanjutan di Kabupaten Berau,” jelasnya.

Bupati Berau Sri Juniarsih menghadiri Peluncuran dan Thought Leadership Forum No 29, Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI), Kamis (6/9/2023

Dirinya berharap, kemitraan ini bisa mendukung program pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Berau, khususunya di sektor kelautan dan perikanan.

Baca Juga  Jumat Curhat Polres Berau: Kapolres Berau Kunjungi dan Berdialog dengan Warga Kampung Labanan Makmur

“Semoga kegiatan kita hari ini berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang baik sesuai dengan harapan kita semua,” jelasnya.

Kabupaten Berau kata Sri Juniarsih, memiliki ekosistem mangrove terluas kedua di Kalimantan Timur, dengan luasan mencapai kurang lebih 80.000 Hektare. Mangrove kata dia, sebagai habitat udang, ikan dan kepiting.

Ekosistem mangrove yang sehat di Berau berkontribusi terhadap produksi perikanan dan pendapatan nelayan, petambak serta masyarakat pesisir.

Baca Juga  Pengendalian Inflasi di Jatim, Pangdam V/Brawijaya Sampaikan Peran TNI

Sri menyebut, dengan terjaganya ekosistem pesisir dan laut di Kabupaten Berau, total produksi perikanan tahun 2021 mencapai 25.782,39 Ton.

“Hal ini menunjukkan, bahwa sektor perikanan kita memiliki nilai strategis bagi kedaulatan pangan, pendapatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kita,” terangnya.

Menurutnya, memang bukan hal yang mudah bagi pembudidaya untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan produksi. Tanpa harus membuka tambak baru yang justru dapat berdampak pada kesinambungan produksi perikanan.

“Kita selalu mendorong pengelolaan akuakultur berkelanjutan untuk mendukung perlindungan ekosistem mangrove sehinga akan memberikan manfaat terhadap lingkungan dan sosial ekonomi,” pungkasnya. (/ADV)

Reporter:Miko//Editor:Edy

Bagikan:
Berita Terkait