Temukan Sejumlah ODGJ dan Orang Terlantar, Dinsos Harap Peningkatan Sinergi Masing-masing OPD 

NEWSNUSANTARA.COM, TARAKAN – Ditanggapi Abrain, SE, M.AP Selaku Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan, bahwa adanya sinergi antar masing OPD diperlukan dalam rangka penanganan bagi orang terlantar maupun Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah kota Tarakan.

“Sebenarnya memang wewenang Dinsos. Kita sebenarnya tim, terkait pengamanan dari Satpol PP, pengobatan dari Rumah Sakit (RS), Rehabilitasi dari Dinsos” Terang Abrain Saat dijumpai Newsnusantara di Kantor Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan, Kamis (17/2/22).

Adanya kesinambungan antar masing instansi dianggap dapat memaksimalkan pelayanan masyarakat, terutama bagi Dinas Sosial itu sendiri yang terbatas akan fasilitas maupun secara kapasitas.

Adapun penanganan sebelumnya dilakukan bagi orang terlantar, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat membantu dalam kepengurusan administrasi pihak bersangkutan, kemudian dipulangkan kembali ke asalnya dan berkoordinasi dengan dinas kabupaten terkait untuk membantu kepulangannya.

Sedangkan bagi ODGJ, akan dilakukan pemulihan di Rumah Sakit yang mana apabila diperoleh kesembuhan, akan dilakukan rehabilitasi dari pihak Dinsos guna peroleh keterangan dari pihak bersangkutan.

Adapun asal usulnya orang terlantar tersebut berdasarkan pengembangan informasi di tahun sebelumnya yaitu 2021 oleh pihaknya, mayoritas tidak berkeluarga, merupakan pekerja dari luar negeri, sektor pertambangan dan perkebunan.

Mengetahui hal tersebut, Abrain kembali mengulas informasi sebelumnya yang pihaknya temukan dan berharap masing-masing OPD mengambil peran tersebut.

“Sebenarnya kita ada perda di masing kabupaten mengatur tentang kependudukan disana ada aturan lain terkait ketenagakerjaan untuk mengatur bagaimana penduduk ini orang yang datang kesini harus ada tujuan jelasnya. Karna kita pantau kemarin itu ada yang dipekerjakan tapi digaji tidak jelas. Ini harusnya ketenagakerjaan tapi saya tidak tahu apakah jalur resmi apa bukan. KTP di tahan, gaji tidak lancar, digaji beras, dijanjikan gitu. Jadi mereka ini melarikan diri ingin pulang ke daerah asal sehingga kesini, karna Tarakan ini daerah transit. Jadi memang wajar saja. Kita berharap masing-masing OPD bisa mengambil peran disitu,” tutup Abrain. (Putri)