NEWSNUSANTARA.COM,BERAU, – Pernyataan tegas Anggota Komisi XII DPR RI, Syafruddin, yang meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunda perpanjangan izin operasional PT Berau Coal hingga 22 April 2025, mendapat dukungan penuh dari Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Berau, Desy Fitriansyah.
Desy mengakui bahwa PT Berau Coal memang memiliki kontribusi terhadap pembangunan daerah, terutama dalam hal infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia. Namun, menurutnya, perusahaan pertambangan batu bara itu gagal menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan baik, terutama selama beroperasi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
“Memang ada dampak positif dari keberadaan mereka, namun hanya sebagian kecil masyarakat yang merasakannya,” ujar Desy. Ia menambahkan, sejumlah lokasi yang sudah dikeruk habis oleh PT Berau Coal masih belum direklamasi dengan benar, padahal hal tersebut merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

Selain masalah reklamasi, Desy juga menyoroti sering terjadinya konflik lahan antara perusahaan dan masyarakat setempat. Banyak warga yang kehilangan lahan pertanian dan perkebunan mereka karena dianggap masuk dalam konsesi perusahaan.
“Banyak hak masyarakat yang dirampas, mata pencaharian mereka hilang karena lahan mereka ditambang tanpa izin yang jelas,” tegasnya.
Isu pencemaran lingkungan juga menjadi sorotan besar dalam permohonan penundaan izin ini. Mulai dari insiden tumpahnya batubara di Sungai Mantaritip hingga aktivitas penambangan yang terlalu dekat dengan bibir sungai, yang dapat menambah kerusakan lingkungan lebih lanjut.
“Lebih banyak dampak negatifnya daripada manfaatnya,” ujar Desy dengan tegas.
Namun, Desy menegaskan bahwa pihaknya tidak anti terhadap industri pertambangan batu bara. Menurutnya, sebuah daerah memang memerlukan investasi untuk berkembang, baik dalam hal infrastruktur maupun perekonomian. Akan tetapi, perusahaan harus memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan selama beroperasi di Kabupaten Berau.
“Jika mereka ingin terus beroperasi, mereka harus memenuhi kewajiban tersebut. Jika tidak, lebih baik mereka angkat kaki saja. Kami yakin masih banyak investor lain yang bisa membawa manfaat lebih besar bagi daerah ini,” pungkas Desy.Reporter:Miko//Editor:Edy