Akan Gandeng Pelaku Usaha Perikanan Rencana Jangka Panjang Program SI PURI

Newsnusantara,Berau – Program Sistem Kemitraan Pelaku Utama Perikanan (SI PURI) telah diluncurkan bulan lalu di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan oleh Pjs Bupati Berau, M Ramadhan. Kedepan program ini akan dikembangkan lagi dengan mengandeng para pelaku usaha perikanan.
Saat ini program SI PURI dijalankan masih fokus kepada kelompok nelayan. Dalam program ini telah ditetapkan pilot project, yaitu di Kampung Tanjung Batu 9 nelayan dan 1 penampung kecil, Kasai 9 nelayan, Pulau Derawan 9 nelayan dan karangan 1 penampung. “Komoditasnya bermacam-macam, kalau di Kasai kan udang, di Derawan lobster sama kerapu hidup, Tanjung Batu ada rajungan dan ikan campuran,” ujar Kepala Dinas Perikanan Berau, Tentram Rahayu.

TINJAU : Kepala Dinas Perikanan Berau, Tentram Rahayu meninjau kelompok nelayan yang menjadi pilot projek SI PURI.
Disampaikan Tentram bahwa SI PURI ini merupakan program jangka panjang hingga tahun 2023 nanti. Tahapan pelaksanaan program ini akan dibagi untuk melihat perkembangannya. “Jangka pendek sudah ada Peraturan Bupati Berau No. 59/2020 tentang SI PURI. Perbup ini lah yang akan menjadi acuan nelayan dalam bermitra. Ini sebagai tugas kita dalam fasilitasi kemitraan bagi nelayan. Sehingga diharapkan tata niaga dalam sektor perikanan ini bisa lebih jelas dan teratur. Dan para nelayan bisa menikmati hasil yang maksimal,” jelasnya.
Program SI PURI mencakup tujuh aspek. Di antaranya proses alih keterampilan manajemen dan teknis, pemasaran, permodalan, jaminan sosial ketenagakerjaan, sumber daya manusia, teknologi sesuai pola kemitraan, tata niaga rantai pasok yang berkeadilan, serta pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, dan program lingkungan.
Dalam pelaksanaannya, program ini dilakukan dengan pola kemitraan. Di antaranya pola inti plasma dalam usaha budi daya dan pengolahan, pola perdagangan umum dalam usaha budi daya, penangkapan dan pengolahan, pola sub kontrak dengan usaha pengolahan, serta pola kerja sama operasional dalam usaha budi daya. “Setelah launching pada kelompok pilot projek, mitra penampung ikan sudah membuat perjanjian tertulis pola perdagangan umum dengan nelayan dan sudah didaftarkan sebagai peserta BPJS,” katanya.
Selain itu, kedepan juga akan digandeng pihak perbankan untuk memudahkan para nelayan dalam mengakses permodalan. Pasalnya selama ini masih banyak nelayan yang belum mengetahui sistem di perbankan. “Karena sektor perikanan ini sangat potensial sehingga kita akan dorong perbankan juga untuk turut serta,” pungkasnya. (As5)