NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB-MENJADI Tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi Kaltim (Porprov) ke VII tahun 2022, Kabupaten Berau benar – benar harus mempersiapan diri matang, terutama terkait soal anggaran, mengingat anggaran yang dibutuhkan ratusan miliar rupiah. Untuk memastikan apakah Porprov tersebut dapat dilaksanakan tahun 2022 atau tahun 2023 mendatang , Pemkab Berau, KONI Berau, dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan instansi terkait lainnya, Rabu (2/2) tadi pagi, di ruang Rapat Pulau Kakaban melakukan pertemuan untuk membahas hal tersebut, pertemuan ini dipimpin langsung oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas.
Dalam kesempatan itu Bupati Sri Juniarsih mengungkapkan, bahwa Porprov yang rencananya bakal digelar di Berau pada November 2022 mendatang tersebut awalnya dijanjikan oleh Pemprov Kaltim akan diberi suntikan dana sebesar Rp 100 miliar melalui Bantuan Keuangan (Bankeu). “Akan tetapi seiring berjalannya waktu, tiba – tiba anggaran yang dijanjikan tersebut turun menjadi Rp 25 miliar. Nah, setelah kita melakukan negoisasi, dan akhirnya disepakati anggaran tersebut menjadi Rp 75 Miliar. Akan tetapi, sampai sekarang anggaran yang dijanjikan Rp 75 miliar tersebut hingga saat ini belum jelas, ada atau tidak dananya,” ungkap Bupati Sri Juniarsih.
Pendapat Bupati Sri Juniarsih, untuk menjadi tuan rumah Porprov harus totalitas, bukan hanya mempersiapkan venue cabang olah raga yang akan dipertandingkan, akan tetapi persiapan – persiapan lainnya harus matang, termasuk destinasi wisata yang akan dipromosikan . “Jangan sampai kita nanti menjadi tuan rumah menjadi buah bibir di luar sana, karena kita menjadi tuan rumah tidak bisa memberikan yang terbaik, gara – gara anggaran tidak mencukupupi, nanti kita yang menangggung malu,” tegasnya.
Oleh sebab itu, sambung Bupati Sri Juniarsih, melalui pertemuan ini diharapkan adanya masukan, dan diharapkan adanya keputusan, bahwa Porprov ke VII ini dilaksanakan tahun 2022 ini atau tahun 2023 mendatang. Imbuhnya.
Dikesempatan yang sama Sekda Berau, M Gazali yang juga turut hadir dalam pertemuan tersebut meminta kepada semua pihak yang terkait melakukan komunikasi dengan pihak Pemprov Kaltim, untuk dapat memastikan kapan Porprov ini dilaksanakan, hari, tanggal dan bulan berapa. Lalu terkait anggaran yang dijanjikan Rp 75 miliar tersebut dapat direalisasikan atau tidak, kalau pun kurang harus dapat dipastikan kekurangannya. “ Dan deadline kapan agar kita bisa melaksanakan, ataukan Porprov ini kita undur tahun 2023 mendatang. Lalu veneu yang disiapkan untuk masing – masing cabor apakah sudah siap jika dilaksanakan tahun 2022, dan yang tidak kalah pentingnya adalah kesiapan atlet kita,” ujarnya.
Sementara itu Kadispora Berau, Amiruddin juga menyampaikan, bahwa pelaksanaan Porprov ke VII ini tidak bisa dipaksanakan untguk dilaksanakan tahun ini, jika anggaran yang ada sangat minim. Sebab, anggaran yang tersedia di Dispora saat ini hanya sekitar Rp 1.9 miliar, masih membutuhkan anggaran lagi sekira Rp 8 miliar, untuk kebutuhan para atlet Berau dan kebutuhan lainnya. “Kalau pun anggaran itu tersedia, untuk mencukupi kebutuhan para atlet, seperti kaos seragam, sepatu dan lainya, semua itu membutuhkan waktu untuk dilelang.
“Kami sendiri menyadari kondisi keuangan yang ada sekarang, baik secara regional maupun secara nasional. Tetapi setelah kami hitung – hitung untuk mencukupi kebutuhan cabor yang akan dipertandingkan dan kebutuhan laiinya, sangat mustahil Porprov dapat dilaksanakan tahun ini, dan dipastikan akan menambah beban biaya, mengingat sarana dan prasarana cabor yang akan dipertandingkan belum siap 100 persen. Memang kita harus optimis, tetapi kita juga harus rasional dan obyektif melihat kondisi keuangan sekarang,” jelasnya. Tim Liputan.