NEWSNUSANTARA.COM,BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau berencana membangun sentral perikanan di Kampung Tanjung Batu. Mengingat potensi produksi perikanan yang ada di pesisir Utara Berau tersebut sangat besar, sehingga perlu dikelola lebih maksimal lagi.
Dari data Dinas Perikanan Kabupaten Berau, Kampung Tanjung Batu merupakan sentral perikanan untuk wilayah Kecamatan Pulau Derawan dan Maratua. Produksi penangkapan ikan di dua kecamatan ini mencapai 6.737 ton per tahun, produksi budidaya perikanan 1.191 ton per tahun, jumlah kapal perikanan 937 unit, jumlah bagan tancap dan apung 471 unit, jumlah penampung ikan 36 orang, jumlah RTP laut 887 dan jumlah RTP budidaya 320 unit.
Sementara dengan adanya sentral perikanan ini bakal memberikan manfaat seperti pengendalian harga ikan eceran, memudahkan pelayanan administrasi nelayan, kepastian ketersediaan jumlah ikan, membuka akses pasar yang lebih lancer, terjaminnya mutu ikan (ikan segar) dan kemudahan bagi masyarakat untuk memproleh ikan dalam jumlah tertentu baik jenis dan ukuran.
Banyak kegiatan akan dijalankan di sentral perikanan ini, seperti pusat pembinaan pengembangan masyarakat nelayan, tempat berlabuh/tambat kapal-kapal perikanan, tempat pendaratan ikan hasil tangkapan dan budidaya, penampungan dan pemasaran hasil perikanan, pembinaan mutu hasil perikanan, pengumpulan data hasil perikanan, perbaikan mesin kapal perikanan dan alat tangkap serta pelayanan usaha kapal perikanan.
Kabid Penangkapan dan Pelayanan Usaha Dinas Perikanan Berau, Jen Mohammad menyampaikan pembangunan ini telah melalui berbagai pembahasan dan perencanaan. Untuk tahun ini Dinas Perikanan akan mulai menyusun detail engineering design (DED). Untuk lokasinya berada di Jalan Bulalung RT 12 Kampung Tanjung Batu. Dimana di sana sudah ada dermaga yang dibangun melalui APBN dengan panjang 300 meter. “Nantinya juga akan ada penambahan panjang dermaga, karena idelanya harus 300 meter lagi disesuaikan dengan pasang surut air laut. Untuk lahannya seluas 1,3 hektar,” katanya.
Selain itu, berbagai fasilitas pun sudah tersedia di sana, salah satunya pos pengamanan dari TNI AL. Sentral perikanan ini dibangun dengan sharing dana antara pemerintah kabupaten, bantuan keuangan provinsi dan dana alokasi khusus dari APBN. “Mungkin pengerjaan sudah mulai dilakukan pada tahun 2021 mendatang setelah DED selesai. Dan targetnya juga selesai tahun itu,” ujarnya.
Keberadaan sentral perikanan ini akan memberikan dampat nyata bagi kesejahteraan masyarakat khususnya yang bekerja sebagai nelayan. Tentu diharapkan TPI ini bisa memberikan kontribusi juga bagi pembangunan daerah. “Mungkin setelah selesai dibangun akan kita kerja samakan dengan kampung yang dikelola melalui BUMK. Jadi ada nilai tambah bagi perekonomian kampung,” katanya. (SR)
Respon (1)
Komentar ditutup.