BBM Langka Dan Mahal

Jumat, 26 Agustus 2022 12:52 WITA

NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB- Pemerintah baru mewacanakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM), hampir mayoritas pedagang bensin eceran menaikkan harga. Harga tersebut sampai dinaikan sampai 100 persen. Dan ironisnya, BBM yang dijual adalah BBM subsidi.

Misalnya saja, BBM jenis solar. Di sejumlah kampung di Kecamatan Batu Putih dan Bidukbiduk, harganya mencapai Rp 15 ribu perliter. Sementara untuk jenis pertalite Rp 12 ribu perliter.

Belum diketahui pasti, alasan pedagang BBM eceran itu. Namun, sulitnya mendapatkan solar, menjadi alasan kuat harga solar dan pertalite harganya naik.

Kondisi ini tentu menjadi masalah sendiri, bagi masyarakat yang membutuhkan BBM. Rahmad asal warga Tanjung Redeb, mengaku kaget dengan harga solar di Kampung Tembudan Kecamatan Batu Putih. Pasalnya, harganya sampai Rp 15 ribu per liter.

Baca Juga  Hujan Deras Si Sertai Angin Kencang Membuat Atap Parkir di Arjosari Ambruk

“Biasanya kan paling mahal itu Rp 10 ribu atau. Ini sudah sampai Rp 15 ribu. Ini terlalu mahal. 100 persen naiknya. Pertalite harganya juga naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 12 ribu,” ujarnya.

Padahal kata dia, pemerintah pusat belum menaikkan harga BBM. Tapi, banyak pedagang eceran sudah lebih dulu menaikkan harga.

“Mungkin, kalau sudah naik harganya dari pemerintah mungkin wajar saja. Tapi ini harganya masih normal,” terangnya.

Sementara itu, di Bidukbiduk juga mengalami hal yang sama. Bahkan, terkadang sangat sulit didapatkan baik pertalite maupun solar. Apalagi, APMS di sana terlambat buka.

Baca Juga  Wabup Tinjau Banjir di Jalan Kedaung

Belum lama ini, sejumlah rombongan pemerintah daerah, juga sempat kesulitan mencari solar untuk bahan bakar kembali pulang ke Tanjung Redeb. Dikatakan salah seorang warga di sana, Saharuddin bahwa, memang kalau BBM akhir-akhir sangat sulit didapatkan.

“Sangat sulit pak. Kadang-kadang, kalau biasanya orang jauh datang ke Bidukbiduk, itu mereka bekal BBM sendiri,” ujarnya.

Padahal kata dia, sebagai wilayah destinasi wisata, tentu menjadi masalah tersendiri jika BBM baik solar maupun pertalite sulit didapatkan. Kasihan wisatawan yang datang, tidak bisa bebas ke sana ke sini, karena BBM yang terbatas.

“Ini harus diselesaikan. Jangan sampai ini terus berlarut-larut,” terangnya.

Sementara itu, Camat Bidukbiduk Abdul Malik, mengaku kondisi sulitnya BBM memang sudah sering terjadi. Dirinya berharap ada solusi dari pemerintah, agar BBM tidak sulit didapatkan di Bidukbiduk.

Baca Juga  Perumda Tirta Kanjuruhan Dapat Asupan Modal Rp203 Miliar

“Harapannya segera ada solusi,” pungkasnya. (/)

Bagikan:
Berita Terkait