NEWSNUSANTARA.COM, KUKAR –Desa Bukit Layang di Kecamatan Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mendorong kemajuan sektor pertanian lewat langkah inovatif dengan mengembangkan teknologi sawah apung.
Inisiatif ini tidak hanya memanfaatkan lahan di atas permukaan air yang sebelumnya tidak terpakai, tetapi juga mengarahkan mereka menuju swasembada pangan.
Kepala Desa (Kades) Bukit Layang Silferius Sudi, menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan untuk mendongkrak pendapatan kelompok tani setempat.
Langkah ini telah mendapat dukungan penuh dari seluruh petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Bukit Layang.
“Inovasi ini kami ambil untuk mewujudkan ketahanan pangan,” ungkap Silferius, Sabtu (11/11/2023).
Kendati demikian, langkah ini menghadapi kendala biaya media tanam yang relatif mahal, namun Silferius Sudi tetap optimis langkahnya akan memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan di desanya.
Inovasi yang dilakukan, menurutnya, memberikan alternatif berkelanjutan untuk menghadapi tantangan lingkungan dan perubahan iklim.
Dengan menggabungkan teknologi modern dengan kearifan lokal, Desa Bukit Layang menunjukkan komitmennya terhadap kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat petani.
“Ini bukan hanya langkah menuju swasembada pangan, tetapi juga upaya berkelanjutan untuk memastikan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di masa depan,” katanya berangan-angan.
Dengan terus mengembangkan inovasi pertanian yang berkelanjutan, Desa Bukit Layang berharap dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam mencapai swasembada pangan dan mendukung kesejahteraan petani.* (ADV-Diskominfo Kukar)