Jaga dan Lestarikan Tradisi Turun Temurun

Jumat, 23 September 2022 06:48 WITA
Gamalis saat memandikan anak dalam tradisi tulak bala di Kampung Talisayan
Gamalis saat memandikan anak dalam tradisi tulak bala di Kampung Talisayan
NEWSNUSANTARA,TANJUNG REDEB- Wakil Bupati Berau, Gamalis menghadiri tradisi bahari tulak bala di Kampung Talisayan, Kecamatan Talisayan, Rabu (21/9/2022).
Kehadirannya, tentu saja menambah kemeriahan gelaran tulak bala, atau buang nahas di pesisir selatan Berau itu.
Dalam kesempatan itu, Gamalis beserta jajarannya, juga melakukan silaturahmi dengan masyarakat adat di Talisaya. Serta, menyapa ribuan warga dari berbagai wilayah di pesisir selatan yang hadir.
Gamalis saat memandikan anak dalam tradisi tulak bala di Kampung Talisayan
Dikatakan Gamalis, pemerintah sangat mendukung pelestarian budaya ataupun tradisi yang dilakukan secara turun temurun, salah satu nya tradisi tulak bala di Kampung Talisayan.
Dia juga mengapresiasi masyarakat Talisasayan, yang telah sejauh ini menjaga dan melestarikan budaya tersebut. Apalagi, pelaksanaannya yang mengundang masyarakat banyak, memberi berkah tersendiri bagi pelaku UMKM di Talisaya.
“Ini adalah potensi pariwisata di Kabupaten Berau. Dan menjadi bukti bahwa Berau, memiliki destinasi wisata beragam. Selain pantai, juga ada tradisi budaya seperti tulak bala ini. Ini yang akan terus kita dorong,” jelasnya.
Untuk mewujudkannya, tentu perlu ada sinergitas antara pemerintahan kampung dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau. Gamalis berharap, namun terpenting kata dia, pelestarian itu berada di tangan masyarakat kampung sendiri. Akan dikemas seperti apa tradisi tersebut di masa mendatang.
Pemerintah daerah dalam hal ini lanjut dia, akan mendukung penuh setiap potensi wisata yang digarap secara maksimal.
“Kita harus bersatu bersama untuk mempromosikan wisata dan kebudayaan bersama agar bisa terus dinikmati semua lini generasi,” jelasnya.
Kendati kata dia, tidak semua Kampung memiliki potensi wisata, seperti Kampung Talisayan. Namun, pemerintah kampung bisa mengembangkan sektor-sektor lain. Apakah itu itu kuliner, kerajinan tangan, maupun objek wisata alam lainnya.
“Itu semua tergantung inovasi dan kreativitas pemerintah Kampung, BUMK, dan masyarakatnya lagi. Potensi apa yang bisa dikembangkan, harus konsisten dilakukan. Kalau perlu belajar kepada kampung lain untuk menambah inovasi,” jelasnya.
Terlepas dari itu, Gamalis berpesan, agar masyarakat selalu bersyukur dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar selalu dilindungi dan dihi dari dari marabahaya.
“Tradisi tersebut sekaligus wujud kearifan lokal suku Banua di Kabupaten Berau. Semoga gelaran selanjutnya dapat lebih ramai dan menarik wisatawan yang datang sebanyak-banyaknya,” pungkasnya. (/ADV)
Baca Juga  Rahman Soroti Persoalan Tambang Ilegal dan Kebersihan Tempat Wisata
Bagikan:
Berita Terkait