NEWSNUSANTARA.COM, TARAKAN – Mencegah tertindasnya Rupiah di perbatasan Indonesia-Malaysia-Filipina, Kapal Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso antarkan uang tunai sebanyak 8 Milyar Rupiah ke sejumlah pulau terluar Indonesia di Kaltara dan Kaltim.
Kegiatan ini bernama Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia di 2024 ini dimulai dari Kalimantan Utara. Kick off pelaksanaan secara nasional dimulai dari Kalimantan Utara, tepatnya di dermaga Lantamal XIII Tarakan, (23/2/2024).
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Juwono mengatakan, selama ini antara BI dan TNI Angkatan Laut telah bersinergi dengan baik sejak 2012. Pada 2023 melakukan hal yang sama, yaitu ekspedisi rupiah berdaulat, dimana pelaksanaannya difokuskan di Indonesia Timur, yaitu Maluku hingga Papua, dengan total mencapai 85 pulau.
“Sekarang 2024 kita mulai dari Kaltara atau Tarakan menuju perbatasan Indonesia-Malaysia atau Sebatik, yang merupakan garda terdepan dengan menggunakan KRI dr Soeharso. Membela negara bukan hanya TNI dan Polri. BI juga melalui rupiah. Kita memastikan semua daerah transaksinya menggunakan rupiah, tidak ada mata uang lain. Itu tujuan kita,” jelasnya.
Selain itu, ekspedisi ini juga bertujuan untuk melakukan clean money policy atau kelayakan uang beredar, oleh karena itu BI bersama TNI AL menjemput uang yang lusuh dari seluruh daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

“Biasa kalau daerah tidak ada bank-nya, uang seribu, dua ribu berputar hingga puluhan tahun akhirnya rusak, sehingga soil levelnya yang seharusnya di atas 8. Nanti banyak kita temukan levelnya 2. Ini lah yang akan kita lakukan,” terangnya.
Dalam ekspedisi ini, BI mengaku membawa uang tunai berbagai macam pecahan untuk ditukarkan dengan uang lusuh dari masyarakat sebanyak Rp 8 miliar.
“Jumlah ini relatif tidak besar tetapi sangat besar bagi pulau-pulau yang akan kita kunjungi, di antaranya Sebatik, Derawan, Maratua, Talisayan, dan Bunyu. Kegiatan ini untuk mendorong masyarakat bisa cinta, bangga, dan paham rupiah,”ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Muda TNI Budi Setiawan menambahkan, bahwa pihaknya bersama dengan BI telah melaksanakan kick off rupiah berdaulat, ini dilaksanakan atas dasar kerja sama dan sinergitas dari kementerian dan lembaga, dalam hal ini sektor keuangan BI, dan sektor keamanan TNI AL.
“Dengan menggunakan KRI memungkinkan kita menjangkau seluruh pulau 3T. Seperti yang kita ketahui, kondisi geografis kita kepulauan sehingga perlu adanya kedaulatan rupiah dalam rangka melaksanakan ketahanan ekonomi dan menjaga stabilitas keamanan dari sisi kamu. Sinergitas BI dan TNI AL serta pemerintah daerah kita mulai dari Tarakan dan nantinya akan menjangkau 81 daerah,” tutupnya.
Pemerintah akan terus berkomitmen untuk terus memelihara stabilitas ekonomi melalui kedaulatan rupiah, dengan memberikan kepastian rupiah bisa beredar diseluruh lapisan masyarakat, khususnya di pulau-pulau terluar. (*)