NEWSNUSANTARA,BERAU-Kebutuhan dasar masyarakat seperti listrik, air bersih dan jalan masih menjadi PR pemerintah di Pulau Maratua. Untuk jalan bisa dikatakan semua kampung tersambung oleh akses jalan aspal. Namun untuk listrik dan air bersih masih menjadi harapan terbesar masyarakat Pulau terluar ini.
Meski digadang-gadang sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) yang diperjuangkan pemkab Berau, 2 kebutuhan dasar ini masih belum bisa memenuhi harapan masyarakat pulau Maratua.
Sehingga setiap kali ada kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) baik tingkat kampung hingga Kabupaten warga selalu menyuarakan pemenuhan 2 kebutuhan tersebut.
Kaur Pemerintahan kampung Payung-payung, Riko, mengungkapkan, Musrenbang tingkat kampung yang sudah dilaksanakan baru-baru ini aspirasi masyarakat masih sama. “Terutama air bersih, listrik, lain-lainnya berupa pembangunan dermaga,bantuan alat tangkap nelayan dan lainnya, tetapi yang paling mendasar adalah listrik dan air bersih,” jelasnya.
Sehingga dalam menjaring aspirasi untuk kegiatan 2021 ini, warga pulau Maratua khususnya warga kampung Payungpayung meminta agar dibuatkan sumur galian tanah untuk memenuhi kebutuhan air.
“Memang tidak layak minum, tetapi hanya untuk mandi dan mencuci, kalau untuk minum tetap mengandalkan air hujan atau beli,” lanjutnya.Saat musi penghujan masyarakat masih merasa aman dengan sistem tadah hujan untuk memenuhi kebutuhan air. Namun saat kemarau warga harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk membeli air bersih.
“Kalau musim hujan ya masih aman, tetapi kalau sudah masuk musim kemarau nah itu masalah besar buat kami di Payungpayung dan Teluk Alulu,”
Masyarakat Maratua keseluruhannya sangat berharap ada program pemerintah daerah, atau Provinsi terlebih pusat untuk membantu kesulitan klasik ini,
Sebagai pulau yang didominasi batu karang ini tentu sangat sulit sekali untuk mendapatkan air bersih.
“Kalau kampung lain seperti Bohesilian ada penyulingan air laut, kemudian juga kampung teluk harapan ada sumbernya, tetapi kami ini yang tidak punya terpaksa harus beli kalau kemarau,semoga harapan kami ini bisa didengarkan, baik provinsi maupun pusat serta pemerintah daerah,” tutupnya. (as/beb)
SUMBER:SIBERINDO.CO