NEWSNUSANTARA.COM,TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih, merespons masalah yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bujangga. Tumpukan sampah di lokasi tersebut semakin tidak terkendali, bahkan sudah meluas hingga ke jalan masuk TPA karena melebihi kapasitas.
Menurut laporan dari Berau Terkini pada Kamis (25/5/2023), Sri Juniarsih menyatakan bahwa ada kerusakan pada alat yang digunakan. Oleh karena itu, pemerintah akan berkomunikasi dengan perusahaan pihak ketiga untuk meminjam alat berat operasional.
Bupati, yang juga merupakan perempuan pertama yang menjabat di Berau, mengakui bahwa ekskavator milik DLHK Berau tidak mampu menangani tumpukan sampah yang semakin tinggi.
“Alatnya sudah tua juga. Saya akan langsung menghubungi perusahaan untuk meminjam alat beratnya,” ujarnya singkat kepada awak media.
Pemerintah Kabupaten Berau saat ini sedang merencanakan pemindahan lokasi TPA Bujangga. Menurut informasi dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Berau, DLHK Berau telah menganggarkan dana sebesar Rp 200 juta untuk melakukan studi kelayakan pada tahun 2023 ini.
DLHK Berau menyebutkan bahwa pemindahan lokasi perlu dilakukan karena TPA Bujangga sudah tidak mampu menampung jumlah sampah harian dari penduduk Bumi Batiwakkal yang terus bertambah pesat.
Pertumbuhan penduduk yang cepat ini menjadi ancaman bagi lingkungan di Berau. Saat ini, kepadatan penduduk di Berau mencapai 11 jiwa per kilometer persegi.
Selain itu, lokasi TPA Bujangga juga semakin padat dengan penduduk, dan sekitarnya akan dibangun Rumah Sakit Baru.
Pemerintah telah menetapkan empat opsi lokasi yang dapat menjadi TPA baru, termasuk dua lokasi di Labanan Makarti, Gurimbang, dan Teluk Bayur.
Sejak diumumkan pada 3 Mei 2023, proyek ini yang bersifat non-konstruksi diketahui belum mendapatkan penawaran dalam lelang yang dilakukan.(ADV)
Reporter:Miko