Pedagang Kaki Lima Jadi Pioner Kesehatan

JADI CONTOH : Para pedagang kaki lima bisa menjadi pioneer kesehatan dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

JADI CONTOH : Para pedagang kaki lima bisa menjadi pioneer kesehatan dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

NEWSNUSANTARA,BERAU – Aktivitas perekonomian khususnya para pedagang kaki lima saat ini sudah mulai memasuki kondisi normal. Untuk mengantisipasi terjadinya penularan covid-19 yang masih mengancam saat ini, Dinas Kesehatan Berau pun meminta agar para pedagang kaki lima ini bisa menjadi pioneer kesehatan dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Kepala Dinkes Berau, Iswahyudi menjelaskan bahwa penerapa pola hidup bersih dan sehat ini yaitu para pedagang konsisten untuk menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan serta tidak melayani para pembeli yang tidak menggunakan masker. “Mari menjadi contoh dan mengingatkan para pembeli akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan ini pada saat beraktivitas di luar rumah,” jelasnya.

Pesan ini disampaikan mengingat masih terjadinya penambahan kasus positif covid-19 di Bumi Batiwakkal. Per tanggal 23 Juni 2020, jumlah kasus yang terkonfirmasi sebanyak 42 setelah adanya penambahan 3 pasien yang merupakan pelaku perjalanan. Para pasien ini yaitu atas nama HT (42) alamat Kecamatan Tanjung Redeb yang merupakan pelaku perjalanan dari Kota Surabaya, YP (39) alamat Gunung Tabur yang merupakan pelaku perjalanan dari Kota Makasar dan AR (29) yang merupakan pelakukan perjalanan dari Kota Yogyakarta.

“Berdasarkan kasus diatas dihimbau kepada masyarakat walaupun ODP tinggal sedikit dan tidak terdapat lagi PDP, masyarakat harus tetap waspada karena masih terdapat pelaku perjalanan yang berpotensi terinfeksi covid-19 masuk di Kabupaten Berau. Sehingga kita harus tetap berprilaku hidup bersih dan sehat, selalu menggunakan masker dan jaga jarak dengan siapapun,” tegasnya.

Iswahyudi juga memberikan keterangan terkait isu yang beredar di masyarakat tentang kluster tepian. Ditegaskan bahwa hal tersebut tidak benar adanya. Namun ia menyampaikan bahwa informasi tersebut dapat dijadikan sebagai momentum untuk lebih waspada pada saat berada di luar rumah. (AS)