Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa Mengurangi Risiko Bencana
NEWSNUSANTARA.COM,Balikpapan, 7 Oktober 2023 – Dalam menghadapi meningkatnya ancaman bencana alam secara global, warga di kota-kota Balikpapan, Samarinda, dan Tarakan telah mulai meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya mengurangi risiko bencana. Para ilmuwan PBB memperkirakan bahwa pada tahun 2030, jumlah bencana alam di seluruh dunia akan meningkat drastis, dari rata-rata 400 bencana per tahun menjadi 560 bencana per tahun.
Untuk meningkatkan kesadaran ini, Majelis Umum PBB telah menetapkan tanggal 13 Oktober sebagai Hari Pengurangan Bencana Alam Internasional. Dalam rangka menyambut hari tersebut yang semakin dekat, banyak warga Balikpapan, Samarinda, dan Tarakan telah aktif mencari cara untuk bersiap menghadapi potensi ancaman bencana terhadap masyarakat dan keluarga mereka.
Merry, seorang warga Balikpapan, mengungkapkan pentingnya persiapan menghadapi bencana. Ia mengatakan, “Saya membahas majalah ‘Cara Agar Selamat Saat Terjadi Bencana’ bersama keluarga karena sering kali kami tidak sadar bahwa bencana bisa menimpa kami kapan saja dan bisa jadi kami tidak siap menghadapinya. Dengan meluangkan waktu untuk membahas caranya agar bisa selamat dan menyiapkan barang untuk keadaan darurat, kami merasa lebih tenang dan lebih siap menghadapi bencana.”
Majalah tersebut memberikan panduan tiga langkah yang bermanfaat bagi keluarga agar siap menghadapi bencana:
- Sebelum – Persiapkan Diri! Ini termasuk perencanaan, pemahaman mengenai ancaman bencana yang mungkin terjadi, dan persiapan fisik seperti perlengkapan darurat.
- Selama – Cepatlah Bertindak. Ketika bencana terjadi, langkah-langkah cepat dapat menyelamatkan nyawa dan harta benda.
- Setelah – Jaga Keselamatan! Setelah bencana, perhatikan keselamatan diri dan orang lain, serta upaya pemulihan dan rehabilitasi.
Majalah ini juga memuat daftar barang untuk keadaan darurat yang dapat dimasukkan ke dalam “tas darurat” yang dapat digunakan oleh keluarga di rumah atau dibawa ketika terjadi evakuasi. Persiapan semacam ini dapat sangat mengurangi dampak fisik, emosi, dan rohani yang terjadi setelah peristiwa traumatis seperti bencana.
Benaya, Juru Bicara Regional Saksi-Saksi Yehuwa, berkomentar, “Persiapan menghadapi bencana dapat mengurangi dampak fisik, emosi, dan rohani yang terjadi setelah peristiwa traumatis ini. Majalah ini khusus dirancang untuk membantu individu dan keluarga agar tidak terlalu rentan dalam menghadapi bencana.”
Versi digital majalah “Cara Agar Selamat Saat Terjadi Bencana” dapat diunduh melalui situs web resmi Saksi-Saksi Yehuwa, jw.org. Situs ini menyediakan tips berguna dalam lebih dari 1.070 bahasa, semuanya berdasarkan Kitab Suci, untuk membantu warga dunia dalam menghadapi ancaman bencana alam yang semakin meningkat. Semua ini merupakan langkah positif yang diambil oleh masyarakat Balikpapan, Samarinda, dan Tarakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan mereka menghadapi bencana alam.(*/)