Tren Positif, Pertumbuhan Ekonomi di Kaltara Inflasi Terjaga dan Deflasi -0,09%

Jumat, 4 Oktober 2024 01:39 WITA

NEWSNUSANTARA, TARAKAN – Laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara kian menunjukan tren positif, sejak bulan Agustus dan September 2024, yakni inflasi terjaga pada kisaran target 2,5±1%.

Berdasarkan data BPS, Gabungan 3 (tiga) kabupaten/kota IHK Provinsi Kalimantan Utara pada September 2024 tercatat sebesar -0,09% (mtm), melanjutkan tren deflasi dari bulan sebelumnya sebesar -0,19% (mtm). Secara tahunan, inflasi Gabungan 3 (tiga) kabupaten/kota IHK Provinsi Kalimantan Utara tercatat sebesar 1,74% (yoy), lebih rendah dari capaian nasional yang mengalami inflasi sebesar 1,84% (yoy).

Baca Juga  Dukung Ketahanan Pangan Nasional, PLN Siap Pasok Listrik ke Kawasan Food Estate Kalteng

Menurut keterangan dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltara Wahyu Indra Sukma, Deflasi month-to-month Gabungan 3 (tiga) kabupaten/kota IHK Provinsi Kalimantan Utara pada September 2024 didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

“Pada komoditas Cabai Rawit (andil -0,09%), Tomat (andil -0,07%), Sawi Hijau (andil -0,04%), Beras (andil -0,01%) dan Bensin (andil -0,01%). Penurunan pada komoditas Cabai Rawit, Tomat dan Sawi Hijau disebabkan oleh melimpahnya stok sejalan dengan tibanya masa panen dan pasokan barang dari Sulawesi”, ujarnya.

Baca Juga  Mengaku Dibekingi Pimpinan TNI/Polri di Kaltim, Penambangan Ilegal di IKN di Hentikan

Lanjutnya Indra “Peningkatan harga pada komoditas Ikan Bandeng disebabkan oleh kebijakan stabilisasi harga bagi petambak akibat penurunan harga sejak tahun lalu, sementara harga ikan layang meningkat sejalan dengan keterbatasan pasokan akibat faktor cuaca yang menurunkan produktivitas ikan tangkap. Harga kopi bubuk meningkat seiring dengan peningkatan permintaan kopi robusta nasional”, ungkapnya.

Baca Juga  Pemkab Melalui DPUPR Berau Anggarkan Rp 15,9 Miliar untuk Perbaikan Jalan di Segah

Deflasi pada bulan laporan tertahan inflasi pada komoditas Ikan Bandeng (andil 0,04%), Kopi Bubuk (andil 0,04%), Ikan Layang (andil 0,04%), Nasi dengan lauk (andil 0,02%) dan Daging Ayam Ras (andil 0,02%).

“Dalam rangka menjaga inflasi berada dalam kisaran target 2024, TPID se-Provinsi Kaltara secara konsisten terus bersinergi dalam pengendalian inflasi. Beberapa strategi berlandaskan 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) telah dilaksanakan”, tutup Indra. (*)

Bagikan:
Berita Terkait