Wakil Bupati Berau Gamalis, Ajak Semua Pihak Dukung Penanganan Dampak Sosial Ditutupnya Jembatan Sambaliung

Wakil Bupati Berau Gamalis, hadiri rapat dengar pendapat terkait penanganan dari penutupan jembatan Sambaliung dan Pasokan BBM ke 6 Kecamatan, di Gedung DPRD Berau, Selasa (13/09/2022).
Wakil Bupati Berau Gamalis, hadiri rapat dengar pendapat terkait penanganan dari penutupan jembatan Sambaliung dan Pasokan BBM ke 6 Kecamatan, di Gedung DPRD Berau, Selasa (13/09/2022).
NEWSNUSANTARA,TANJUNG REDEB- Wakil Bupati Berau, Gamalis, mengikuti rapat dengar pendapat terkait penanganan penutupan jembatan Sambaliung dan suplai BBM ke SPBU di 6 Kecamatan di gedung DPRD Berau, Selasa (13/9).
Rapat itu juga dihadiri Ketua DPRD Berau, Madri Pani beserta gabungan Komisi DPRD Berau 1,2 dan 3, serta instansi lintar sektor terkait.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Berau Gamalis menyampaikan, penanganan dampak sosial terkait penutupan jembatan Sambaliung, dibebankan kepada Pemerintah Kabupaten Berau. Meskipun, kewenangannya perbaikannya berada di Pemprov Kaltim.
“Memang jalan dan jembatan itu statusnya provinsi, tapi yang menggunakannya adalah warga Berau. Sehingga beban penanganan dampak sosialnya itu dibebankan ke Pemkab Berau. Kami berharap dukungan dan kerja sama dari semua pihak,” katanya.
Saat ini, Pemkab Berau tengah menunggu pengadaan LCT yang disiapkan oleh pihak ketiga.
Di sisi lain, Pemkab Berau juga akan menggunakan kapal tambangan untuk mengangkut kendaraan roda dua dan orang. Apalagi rencana penggunaan kapal Ferry juga batal, karena alur sungai yang terbilang kecil.
“Sebelum jembatan ditutup, moda penyeberangan yang akan digunakan ini harus semua siap. Marena Minggu ketiga September ini sudah mulai dilakukan pengerjaan, dan jembatan akan ditutup,” ungkapnya.
Dalam RDP itu, pihaknya juga akan berupaya menggandeng semua pihak, untuk menjamin kelancaran pasokan BBM bersubsidi untuk sejumlah SPBU di 6 kecamatan di sana.
Sebab, dengan ditutupnya jembatan itu, tentu akan berdampak pada aktivitas masyarakat yang berada di Kecamatan Sambaliung, Tabalar, Biatan, Talisayan, Baru Putih, dan Bidukbiduk.
“Ini juga jadi perhatian kami. Karena ketersediaan BBM ini juga sangat penting. Tentu itu akan jadi prioritas bagi kami, agar pasokan BBM tidak terkendala,” tuturnya.
Pihaknua juga meminta dukungan daru semua pihak. Khususnya, pihak maupun lembaga yang berkaitan dengan penanganan dampak sosial akibat penutupan jembatan itu dalam mempercepat penyediaan armada untuk penyeberangan.
“Untuk jetty, dan pendukung lainnya seperti akses jalan dan lahan parkir semuanya sudah siap. Tinggal menunggu LCT ini saja. Tapi kami yakin, dengan kerja sama semua pihak, semua bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya. (/ADV)