NEWSNUSANTARA.COM, KUKAR –Tiga situs bersejarah yang berada di daerah Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan dikembangkan menjadi destinasi wisata andalan.
Ketiga situs itu yakni Makam Raja Kutai Kartanegara Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa, Makan Aulia Habib Abdurrahman bin Husin bin Yahya, dan Bunker Jepang peninggalan Perang Dunia II.
Rencana ini dimukakan Skretaris Desa Jembayan Jamli, sekaligus mengatakan bahwa tujuan dari pencanangan itu untuk meningkatkan daya tarik Desa Jembayan kepada wisatawan serta menjaga, memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarah desanya.
“Kami ingin menjadikan Desa Jembayan sebagai destinasi wisata yang mempunyai nilai sejarah dan religi,” katanya, Jumat (10/11/2023).
Jamli menjelaskan, Makam Raja Kutai Kartanegara Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa terletak di RT 1. Sementara, Makam Aulia Habib Abdurrahman bin Husin bin Yahya berada di RT 15 Desa Jembayan.
Kedua makam tersebut telah menjadi destinasi ziarah populer bagi masyarakat dari berbagai daerah.
Selain itu, Bunker Jepang yang berada di RT 15 Desa Jembayan juga menjadi bagian dari rencana pengembangan. Keaslian bunker peninggalan Nipon ini masih terjaga dengan baik hingga saat ini.
Jamli menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar untuk menjaga kelestarian dan mempromosikan situs-situs bersejarah tersebut sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan budaya dan sejarah Desa Jembayan.
“Kami ingin mengenalkan sejarah itu kepada anak-anak dan masyarakat. Kami ingin mereka tahu dan menghargai sejarah,” harapnya.
Pihaknya juga berharap partisipasi aktif dari seluruh masyarakat untuk merawat dan menjaga keaslian situs-situs bersejarah ini.
“Karena ini aset desa yang harus kita lestarikan bersama. Kami harap masyarakat dapat ikut menjaga dan merawat situs-situs sejarah ini,” imbuhnya.
Dengan pencanangan ini, Pemerintah Desa Jembayan memandang situs-situs tersebut sebagai aset desa yang perlu dijaga bersama, untuk mewariskan nilai-nilai sejarah kepada generasi yang akan datang.* (ADV-Diskominfo Kukar)